tag:blogger.com,1999:blog-80392652493161956722024-03-14T11:38:20.220+07:00Inspirasi PertanianMengulas tentang Pertanian mulai dari Proses Penanaman, Panduan & Tips, Hama & Penyakit, Pupuk & Peptisida Dan lain sebagainnya. aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.comBlogger344125tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-82176235940198919112024-01-28T11:11:00.004+07:002024-01-28T11:11:53.231+07:00Bicara Pertanian Oleh Petani Kanreapia dan Kapolda Sulsel<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFZg2x3shxF7J5ZF0w6Yi5TyOieomAazSkK_ScaM0L0GzwnyPIEJVh8CuaZOnNMz_ZdBVacYBv9ClgeRCyTSizqHZN-N1L-7lFpXFXyo4_GjePcPJL8_G8fXEPL345SR5BKduRwW1ThMK0qZE8gzOukxGD7ZnPJMJboM7FF2CqkCYkhmAW0h7GwHYaAC-6/s4032/KAPOLDA%20SULSEL%20(5).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFZg2x3shxF7J5ZF0w6Yi5TyOieomAazSkK_ScaM0L0GzwnyPIEJVh8CuaZOnNMz_ZdBVacYBv9ClgeRCyTSizqHZN-N1L-7lFpXFXyo4_GjePcPJL8_G8fXEPL345SR5BKduRwW1ThMK0qZE8gzOukxGD7ZnPJMJboM7FF2CqkCYkhmAW0h7GwHYaAC-6/w640-h480/KAPOLDA%20SULSEL%20(5).jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kanreapia Sebagai desa atau kampung penghasil sayur, memiliki iklim dan tanah yang subur, kanreapia adalah kampung yang dianugerahi oleh kekayaan alam yang terus menerus memproduksi sayur mayur. Dari keindahan alam untuk wisata edukasi hingga kekayaan alam yang bisa diproduksi menjadi sumber pengHasil sayur, Dimana menjadi kampung Binaan Satbrimob Polda Sulsel dengan julukan Kampung Sayur.<span></span></span></p><a name='more'></a><o:p></o:p><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sejak dahulu, Kanreapia selalu kaya dengan hasil dari pertanian seperti kol, sawi, tomat, daun bawang, kentang, wortel, labu siam dan daun seledri. Seiring perkembangan pertanian yang menjadi salah satu leading sector tumpuan ekonomi Masyarakat Kanreapia terus mengelola lahan hingga di kenal secara luas dan memperlebar pasaranya hingga luar daerah.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1fk-ANzw5iuTncYoDLR75ysUjVzL0bmb9GtMZTF2GrAdshtfm4pr_n96L98hAoFkpFTu-rxwx1f9SVpYQbdH9VF7LKzhm3hHR1b1OcIG_dZXE11_ub9vfA9Lxe6vwy8UfdvOESJd_JT28-eArGqTfoGSHOnCN0QJcjLztoSMu9oRlXd-GJZCEkDuF4MTL/s4032/KAPOLDA%20SULSEL%20(1).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1fk-ANzw5iuTncYoDLR75ysUjVzL0bmb9GtMZTF2GrAdshtfm4pr_n96L98hAoFkpFTu-rxwx1f9SVpYQbdH9VF7LKzhm3hHR1b1OcIG_dZXE11_ub9vfA9Lxe6vwy8UfdvOESJd_JT28-eArGqTfoGSHOnCN0QJcjLztoSMu9oRlXd-GJZCEkDuF4MTL/w640-h480/KAPOLDA%20SULSEL%20(1).jpeg" width="640" /></a></div><br /><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br /></span><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Potensi ini menjadi daya tarik untuk di perbincangkan lebih luas agar bisa di Kelola secara berbarengan dengan banyak pihak sehingga Kanreapia betul – betul menjadi rujukan study pertanian<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kanreapia selain memiliki kemampuan produksi sayur setiap hari juga memiliki ciri khas yang unik seperti kampung yang selalu di selimuti kabut, kampung yang dingin, kampung hujan dan dibawah binaan Satbrimob Polda Sulsel menjadi Kampung Sayur.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ini menjadi rangkaian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan memang mesti berlandaskan kebersamaan atau gotong royong hal ini dilakukan secara terus menerus dengan adanya keterlibatan berbagai pihak maka kemajuan desa akan lebih cepat.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMJSotTPT9atTUEYI5UClW38XyQgAj3AA5u3b5lSXSbRv_EyCofnn2YhE5BniS3iaHAaN8RsQvC7SygYzfGRdYPav0TIoi9kaPV-jEsu9_nDqTkDw4HER5LMGAV2x0m7nw9Y5CbU8XJjsna7b9G_7VsCCQAts3xpLRohac6LyAMivVXiZuDlm12_bwQvRW/s4032/KAPOLDA%20SULSEL%20(3).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMJSotTPT9atTUEYI5UClW38XyQgAj3AA5u3b5lSXSbRv_EyCofnn2YhE5BniS3iaHAaN8RsQvC7SygYzfGRdYPav0TIoi9kaPV-jEsu9_nDqTkDw4HER5LMGAV2x0m7nw9Y5CbU8XJjsna7b9G_7VsCCQAts3xpLRohac6LyAMivVXiZuDlm12_bwQvRW/w640-h480/KAPOLDA%20SULSEL%20(3).jpeg" width="640" /></a></div><br /><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br /></span><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bicara Pertanian Oleh Petani Kanreapia dan Kapolda Sulsel menjadi Sarana untuk memberikan informasi kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, S.I.K., M.H. Bahwa Kanreapia dibawah Binaan Satbrimob Polda Sulsel, Binaan KLHK RI sebagai Kampung Iklim dan Binaan PT. Astra International TBK sebagai Kampung Berseri Astra mengalami banyak perubahan dan kemajuan baik dari segi pola pikir petani menjadi petani organik, petani dermawan dengan berbagi sayur, petani menerapkan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, yakni Masyarakat petani mampu menjaga mata air, membuat embung pertanian, hemat air dengan menggunakan sprinkler dan pertanian terpadu.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Langkah – Langkah ini Pada dasarnya, memiliki arah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, ini merupakan tujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi. Di Indonesia sendiri, pencapaian kesejahteraan juga merupakan salah satu tujuan negara sebagaimana dijelaskan dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-empat ―…melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai upaya pembangunan telah dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan utama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pembangunan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bicara Pertanian Oleh Petani Kanreapia dan Kapolda Sulsel pada hari rabu 24 Januari 2024, di Malino merupakan moment yang sangat baik dan langka Dimana di Tengah – Tengah kesibukan bapak Kapolda Sulsel tetapi tetap bisa meluangkan waktunya untuk mendengarkan kisah – kisah petani Kanreapia dan segala potensinya<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Bicara Pertanian Oleh Petani Kanreapia dan Kapolda Sulsel juga dihadiri oleh bapak Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto, S.I.K., M. Han, Bapak Kapolres Gowa AKBP R.T.S Simanjuntak, S.H., S.I.K., MM., M.I.K, dan bapak Ipda Purwanto yang selama ini selalu hadir di Desa Kanreapia melakukan dampingan dengan berbagai jenis program baik berbagi pupuk organic maupun sedekah sayur<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 24px;">Diharapkan dari pertemuan ini membawa kekuatan Gerakan yang lebih kuat dalam memajukan pertanian Kanreapia yang lebih sempurna untuk kedepan karena pertemuan ini melahirkan banyak masukan dan saran – saran dari bapak Kapolda Sulsel dalam memajukan pertanian Kanreapia dan Tombolo Pao kedepan baik budidaya maupun pemasaran</span></p><p> </p>Jamalhttp://www.blogger.com/profile/10752340541690182384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-45307738348314319332024-01-20T20:56:00.001+07:002024-01-20T20:56:11.281+07:00Embung Pertanian Proklim Kanreapia Jadi Inovasi di Cop 28 Dubai<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9gruZb_KG_CFkjvZE7CecSxBvfPGTWC5StMTtPkMB1aUKm_WSIDgj9dbTJzx1QdzuG6lVNhyphenhyphenzAiHZYCh0qZ9e6LEXUypmoxLAvSBnmoUnhGUwBC9uX5p2prRNY9n2zeLbX_irFYSfJ9nDHoGGsxWmuEJ0M2rJr40Nt7aavRNxrnyCsa7yY9XpYmXxazcc/s1024/embung%20pertanian.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9gruZb_KG_CFkjvZE7CecSxBvfPGTWC5StMTtPkMB1aUKm_WSIDgj9dbTJzx1QdzuG6lVNhyphenhyphenzAiHZYCh0qZ9e6LEXUypmoxLAvSBnmoUnhGUwBC9uX5p2prRNY9n2zeLbX_irFYSfJ9nDHoGGsxWmuEJ0M2rJr40Nt7aavRNxrnyCsa7yY9XpYmXxazcc/w640-h480/embung%20pertanian.jpeg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="background: white; color: #4d5156; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan
Bangsa-Bangsa 2023 atau Konferensi Para Pihak UNFCCC,di kenal sebagai COP28,
adalah konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-28 yang
diselenggarakan pada tanggal 30 November hingga 12 Desember 2023 di Expo City,
Dubai, Uni Emirat Arab dan di hadiri kurang lebih 200 kepala negara.<span></span></span></p><a name='more'></a><o:p></o:p><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOnDSsVzd4U84COEjbIQNvE6ce-XfarLQ2_gYEKu9nfV2qg-vvKUhDnhs65cDRaGeqLIpNsJvLWaplDfprpmDz1B5sE09c4XGISc5snZVRAQuby2P1XO_DjvjNg5E1OVjjauIwv-fvuON-brGuJaOKiENPbTE4OyxuszuDPmtq8ja3Yyxp_7LpmY7Ynskq/s4032/RUMAH%20KORAN%20COP%2028%20DUBAI%20(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOnDSsVzd4U84COEjbIQNvE6ce-XfarLQ2_gYEKu9nfV2qg-vvKUhDnhs65cDRaGeqLIpNsJvLWaplDfprpmDz1B5sE09c4XGISc5snZVRAQuby2P1XO_DjvjNg5E1OVjjauIwv-fvuON-brGuJaOKiENPbTE4OyxuszuDPmtq8ja3Yyxp_7LpmY7Ynskq/w640-h480/RUMAH%20KORAN%20COP%2028%20DUBAI%20(2).jpg" width="640" /></a></div><br /><span style="background: white; color: #4d5156; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="background: #F5F7F6; color: #424245; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP 28
diadakan setiap tahun, dan merupakan satu-satunya forum pengambilan keputusan
multilateral di dunia mengenai perubahan iklim dengan keanggotaan hampir
seluruh negara di dunia. </span><span style="color: #424245; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <span style="background: #F5F7F6;">Sederhananya, COP adalah tempat dunia berkumpul untuk menyepakati
cara-cara mengatasi krisis iklim, seperti membatasi kenaikan suhu global hingga
1,5 derajat Celsius, membantu komunitas rentan beradaptasi terhadap dampak
perubahan iklim, dan mencapai net-zero. emisi pada tahun 2050.<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><a name="_Hlk152447482"><span style="background: white; color: #1a1a1a; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tahun lalu 2023 di COP 28,
Paviliun Indonesia mengangkat tema <i>“Indonesia’s Climate Actions:
Inspiring the World”</i>, yang dikemas dengan empat sub-tema, yaitu <i>stronger
new renewable energy commitments, robust climate action on land based sector,
inspiring finance and technology innovations,</i> dan <i>solid
collaborative climate action of people’s prosperity</i></span></a><span style="mso-bookmark: _Hlk152447482;"></span><span style="background: #F5F7F6; color: #424245; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="background: #F5F7F6; color: #424245; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kampung Iklim Lestari Kanreapia juga hadir di Paviliun Indonesia di Dubai Uni
Emirat Arab sebagai salah satu Narasumber untuk memaparkan kegiatan – kegiatan
aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang di terapkan di Desa Kanreapia
Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="background: #F5F7F6; color: #424245; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Embung Pertanian menjadi salah satu inovasi dalam melakukan adaptasi elnino atau kemarau panjang di tahun 2023, adapun Kegiatan – kegiatan tersebut seperti menjaga
mata air, sekolah alam dengan membersihkan sungai, menyiapakan lahan
penghijauan, memanen air hujan dengan mendirikan embung pertanian, menerapkan
pertanian organik, pertanian terpadu hingga sedekah sayur di Tengah covid 19.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="background: #F5F7F6; color: #424245; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aksi ini mampu membawa para petani tetap
produktif di musim kemarau setiap tahun, itu menandakan para petani kita masih
bisa menanam dan panen walaupun musim kemarau<o:p></o:p></span></p>
<br /></div><p></p>Jamalhttp://www.blogger.com/profile/10752340541690182384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-31618728675078105242023-04-12T15:17:00.001+07:002023-04-12T15:17:10.618+07:00Embung Pertanian Kanreapia Membawa Hasil Panen Melimpah Setiap Musim Kemarau<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh83Nb6WU3LR36YCxg4ZCcZepIiGMPS5kBmYv28Cy5Imt9MjPk0jHkiAB5ciX_0Dc7P59G4e4Cg79yuK6j6JPnASqffbRcvANn13uejlkmUvLMrom-trHfdkIwQrwVDfIsgV6rAqrOP7mPGotNUKpiiWWwP-PbnfcU7VwalW16_smda3fFNeYgwPqymPQ/s4000/EMBUNG%20PERTANIAN%20KANREAPIA%20(10).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="4000" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh83Nb6WU3LR36YCxg4ZCcZepIiGMPS5kBmYv28Cy5Imt9MjPk0jHkiAB5ciX_0Dc7P59G4e4Cg79yuK6j6JPnASqffbRcvANn13uejlkmUvLMrom-trHfdkIwQrwVDfIsgV6rAqrOP7mPGotNUKpiiWWwP-PbnfcU7VwalW16_smda3fFNeYgwPqymPQ/w640-h480/EMBUNG%20PERTANIAN%20KANREAPIA%20(10).jpg" width="640" /></a></div><br /> <!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-ID</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="376">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hashtag"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Unresolved Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Link"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-font-kerning:1.0pt;
mso-ligatures:standardcontextual;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="hgkelc"><span lang="IN" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Embung Pertanian adalah bangunan yang
berfungsi untuk menahan dan menampung aliran air yang bersumber dari mata air,
curah hujan, sungai dan sumber air lainnya</span></span><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">. </span></span><span class="hgkelc"><span lang="IN" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Embung atau tendon air merupakan waduk berukuran mikro di
lahan pertanian (small farm reservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan
air hujan.<span></span></span></span></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Embung Pertanian
Kanreapia menjadi </span></span><span class="hgkelc"><span lang="IN" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">cara </span></span><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">petani KBA Kanreapia</span></span><span class="hgkelc"><span lang="IN" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Embung
diperuntukan untuk menyediakan air ketika </span></span><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">musim kemarau.</span></span><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> </span></span><span class="hgkelc"><span lang="IN" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Embung </span></span><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">telah menjadi solusi untuk</span></span><span class="hgkelc"><span lang="IN" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;"> mengairi tanaman yang kering,
sehingga membuat tanaman tidak mati karena kekurangan air</span></span><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">. Embung Pertanian
membawa pertanian Kanreapia selalu sukses dalam melakukan budidaya di musim
kemarau, karena embung mampu menyediakan kebutuhan air bagi pertanian
masyarakat Kanreapia.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Embung
mini merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam atau cekungan untuk
menampung air limpasan serta sumber air lainnya untuk memenuhi berbagai
kebutuhan air dengan volume tampungan 500 m3 sampai 3.000 m3, dan kedalaman
dari dasar hingga puncak tanggul maksimal 3 m. Sama halnya petani desa
Kanreapia memiliki ukuran embung yang bervariasi, biasanya disesuaikan dengan
lahan masing – masing petani. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Embung
Pertanian hadir sebagai aksi Mitigasi perubahan Iklim, dimana Desa Kanreapia
telah menjadi Kampung Iklim Lestari pada tahun 2022. Fenomena perubahan iklim
yang terjadi saat ini sangat dirasakan dalam pengembangan sektor pertanian,
karena sektor pertanian merupakan sektor paling rentan (vulnerable) terhadap
perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan pergeseran musim dan perubahan pola
curah hujan dimana durasinya menjadi lebih pendek dengan intensitas yang tinggi
sehingga menyebabkan banjir, sedangkan musim kemarau yang berlangsung lebih
lama menimbulkan bencana kekeringan, yang berdampak pada penurunan
produktivitas, dan luas areal tanam. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Petani
sebagai ujung tombak pelaksana pembangunan pertanian diharapkan mampu
melaksanakan usahatani di tengah fenomena perubahan iklim yang terjadi seperti
sekarang ini Salah satu upaya adaptasi perubahan iklim yang dilakukan adalah
dengan pengembangan embung pertanian yang berfungsi untuk memanen air hujan dan
aliran permukaan (rain fall and run off harvesting) terutama pada musim
kemarau. Adaptasi perubahan iklim melalui Pengembangan Embung Pertanian
merupakan upaya konservasi air yang tepat guna, murah dan spesifik lokasi,
serta dapat mengatur ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air (water
demand) di tingkat usaha tani.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
pembangunan embung pertanian, petani Kanreapia dalam melihat sisi fungsinya
sebagai penambung air telah memenuhi komponen struktur embung antara lain:
bangunan penampung (storage), pintu/ saluran pemasukan (inlet), pintu/saluran
pengeluaran (outlet) dan pelimpas.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Petani
Desa Kanreapia menamai embung sebagai Ceddang, mayoritas petani mengetahui
bahwa penampungan air yang mereka buat adalah ceddam atau Ceddang. Misalnya
saat mereka berkomunikasi dengan sesama petani dengan mengucapkan :</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">‘’Mangeko
muko ambaliia akkeke ceddang’’ artinya Bantu Saya Besok menggali embung</span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">‘’<i>Rassiji
ere Ceddangia’’ Artinya : Apakah air embung sudah penuh</i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">‘’Timae
Ceddangnu’’ Artinya : Dimana Lokasi embung anda</span></i><span class="hgkelc"><i><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"></span></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;">Artinya sebelum istilah
nama embung buming dan di terapkan di berbagai tempat di Indonesia ternyata
petani Kanreapia telah menerapkan system penampungan air untuk pengairan
pertanian meraka di saat musim kemarau datang, yang dikenal saat ini sebagai
istilah embung.</span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"> </span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="hgkelc"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB;"></span></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmD770lYpnTV4DMkyMpLGj41h-BWbA89cxjkhY9lQInohfjNb_hm16kgGyw1LRMrMqh7Un-g4SdxYJrsjwpofhVAgj43LaGD53SrzdBKTb5rb8tqRNLSDeSunZ80U2KRWR45PeQsTugKlJSX16Qa0QviTOaV6xY6b0CJ5alUb4MPikyHry1p8Lmgpxzg/s2560/EMBUNG%20PERTANIAN%20KANREAPIA%20(14).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="2560" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmD770lYpnTV4DMkyMpLGj41h-BWbA89cxjkhY9lQInohfjNb_hm16kgGyw1LRMrMqh7Un-g4SdxYJrsjwpofhVAgj43LaGD53SrzdBKTb5rb8tqRNLSDeSunZ80U2KRWR45PeQsTugKlJSX16Qa0QviTOaV6xY6b0CJ5alUb4MPikyHry1p8Lmgpxzg/w640-h480/EMBUNG%20PERTANIAN%20KANREAPIA%20(14).jpg" width="640" /></a></div><br /> <p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Sekitar tahun 80an nama Ceddam di populerkan dan dirintis oleh Dg Solle,
Tokoh perintis Kanreapia, Ceddam yang di bangun pada saat itu memiliki ukuran
yang besar, untuk menampung air hujan, air sumber mata air dll, dengan tujuan,
sebagai pengairan pertanian warga. </span><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Hal ini
sejalah dengan Kegiatan Pengembangan Embung Pertanian di Indonesia :</span><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"></span></p>
<ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Menahan dan menampung
aliran air yang bersumber dari mata air, curah hujan, sungai dan sumber
air lainnya dalam bentuk embung, long storage dan dam parit yang dimanfaatkan
sebagai air irigasi suplementer pada musim kemarau untuk budidaya
komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan (tanaman
pakan ternak, sanitasi dan minum ternak).</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Meningkatkan Indeks
Pertanaman dan atau produktifitas</span></li></ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Kriteria
dan komponen embung kecil meliputi:</span></p>
<ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Volume tampungan antara
500 m3 sampai dengan 3000 m3;</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Tinggi embung dari
dasar hingga puncak tanggul maksimal 3 m;</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Mempunyai panjang 20 m
sampai dengan 50 m dan lebar 10 m sampai dengan 30 m; dan</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Dilaksanakan dengan sistem
padat karya oleh masyarakat setempat dan Secara Mandiri oleh Masyarakat
Petani Kanreapia</span></li></ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif;">Pengembangan
Embung pertanian merupakan pengembangan teknologi konservasi air yang
sederhana, biayanya relative murah dan dapat dibangun melalui pola padat karya/swadaya
petani. Embung pertanian adalah solusi teknis pemanen air (water harvesting)
yang apabila dibangun sesuai kriteria teknis, mampu meningkatkan indeks
pertanaman dan meningkatkan taraf hidup petani/masyarakat sekitarnya.</span><span style="font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-ID; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;"></span></p>
<p style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif;">Pola
pemanen air melalui embung pertanian diarahkan untuk menambah ketersediaan air
untuk pertanian serta dapat memperlambat laju aliran dengan meresapkan air ke
dalam tanah. Teknologi ini dianggap efektif karena secara teknis dapat
menampung volume air dalam jumlah relatif besar dan dapat mengairi areal yang
relative luas jika dibangun cara berseri.</span></p>
<p style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif;">Inovasi
dapat didefenisikan sebagai proses kegiatan yang melibatkan pemikiran yang
dalam oleh manusia yang dilakukan untuk menemukan sesuatu yang baru atas suatu
hal, baik yang belum pernah ada sebelumnya ataupun yang sudah ada untuk
kemudian diperbaharui.</span></p>
<p style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif;">Teknik
pembuatan embung meliputi penentuan tekstur tanah, kemiringan lahan, bentuk,
ukuran penggalian tanah, kelapisan tanah, kelapisan plastik, penembokan dan
pelapisan kapur.</span></p>
<p style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial",sans-serif;">Nah
sejak dulu hingga sekarang petani Kanreapia telah memanfaatkan embung
pertanian, sehingga sejak dulu hingga sekarang petani terus produktif dalam
melakukan budidaya sayur mayur, yang membuat keberlanjutan pertanian di des
aini terus berjalan.</span></p>
<p></p>Jamalhttp://www.blogger.com/profile/10752340541690182384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-19557043437699056612022-12-15T08:38:00.003+07:002022-12-15T08:38:47.486+07:00Seru Jelajah Lokasi Pertanian Kampung Sayur Desa Kanreapia<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNxtEh-AiqHODt05G7vTCyXW2MxKEJQEzVeBkBNBUruP8MFz2paIYS_vaGOOW8efvfWrlxOzD9m8fza3Y-ird9mAgULR1nHq5RHofP0nYD3R7VkwxFNCdSV2HiV2QQ964fiQTC0yUFvkYavu-EP2nJW9geFZp-w09sFyE_jpD8WlLRNf9K4VFLa03xMw/s8000/KANREAPIA%20(111).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="6000" data-original-width="8000" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNxtEh-AiqHODt05G7vTCyXW2MxKEJQEzVeBkBNBUruP8MFz2paIYS_vaGOOW8efvfWrlxOzD9m8fza3Y-ird9mAgULR1nHq5RHofP0nYD3R7VkwxFNCdSV2HiV2QQ964fiQTC0yUFvkYavu-EP2nJW9geFZp-w09sFyE_jpD8WlLRNf9K4VFLa03xMw/w640-h480/KANREAPIA%20(111).jpg" width="640" /></a></div><br /><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;">Ada yang menarik ketika anda berkunjung ke Desa Kanreapia
Kecamatan Tombolo Pao di Kabupaten Gowa, Yakni anda bisa menjelajahi banyak
titik lokasi pertanian, kegiatan ini diberi nama Jelajah Desa Kanreapia. Anda
bisa menemui banyak aktivitas petani disini, mulai dari proses persiapan lahan,
penyemprotan sayuran dan petani yang lagi panen.<span></span></span></p><a name='more'></a><o:p></o:p><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;">Kali ini kami melakukan
JELAJAH DESA KANREAPIA bersama Para Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia
yang tergabung dalam program Pertukaran Mahasiswa Mandiri Universitas
Muhammadiyah Makassar, 11 Desember 2022. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQbYVCRDRYQ1taqSJKoK5TV2v5lAlO5gijkSs-bGLCnfN_3ozvm8V1_QTgwsk4Eyybm_kN0zKsdCb_Piw3Dnto64ZkLsy_KgO4Y4O7L1FtcQnRd8K8CEcqQFooMVbNUpiGCTvqp9_qly6YCjqm43a-XrdbeNkr8OtE65LSTfwIhnJ2sdHgW7Q5kxsIJQ/s8000/KANREAPIA%20(149).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="6000" data-original-width="8000" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQbYVCRDRYQ1taqSJKoK5TV2v5lAlO5gijkSs-bGLCnfN_3ozvm8V1_QTgwsk4Eyybm_kN0zKsdCb_Piw3Dnto64ZkLsy_KgO4Y4O7L1FtcQnRd8K8CEcqQFooMVbNUpiGCTvqp9_qly6YCjqm43a-XrdbeNkr8OtE65LSTfwIhnJ2sdHgW7Q5kxsIJQ/w640-h480/KANREAPIA%20(149).jpg" width="640" /></a></div><br /><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;"><br /></span><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;">Mahasiswa dan Petani
Kanreapia juga bisa berinteraksi secara langsung, membicarakan mengenai
perkembangan pertanian Kampung Berseri Astra Kanreapia atau dikenal sebagai
Kampung Sayur. Dengan adanya Jelajah Desa Kanreapia silaturahmi petani dan
pengunjung bisa terjalin<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;">Desa Kanreapia juga di
kenal sebagai penghasil sayur mayur sehingga di juluki sebagai Kampung Sayur,
di Kampung ini kita akan menjumpai berbagai jenis sayuran seperti sayuran Kol,
Sawi, Kentang, Daun Bawang, Tomat, Daun Seledri, Wortel, Labu Siam dll.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;">Kanreapia Kampung Sayur
karena satu kampung penuh sayuran, sehingga Jelajah Desa Kanreapia menjadi
kegiatan yang akan membuat anda puas mengambil gambar, mengabadikan moment
jelajah anda. Sayur – sayur yang hijau para petani yang ramah menumbuhkan
semangat dan sahabat baru buat anda. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;">Jelajah Desa Kanreapia,
adalah kegiatan yang seru dan menarik, anda bisa belajar<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bertani langsung dari petani Kanreapia,
seperti praktik mencangkul, menyemprot, merawat sayuran dan panen sayur. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;">Nah Tunggu Apa Lagi, segera jadwalkan kunjungan
anda di program jelajah Desa Kanreapia Kampung Sayur, Kampung Berseri Astra
Kanreapia<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK8gwYbzABwI7QGguvJmE7dX61xrmwNs8Nh_C0WD0EmCNeYpUxX6z6fdgE1vwOgDaFMlnq5UiXeKzgclNEuuOGRplCDiUi2uQOMRhAEQ3AG57rYzSwF7izQqJ5iinW9HjhIh5QJHrnygosNB6wIfRP9DHPqmVrJgmLyGLktkeAmQ8pSef-iBNiBnC5Pw/s8000/KANREAPIA%20(119).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="6000" data-original-width="8000" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK8gwYbzABwI7QGguvJmE7dX61xrmwNs8Nh_C0WD0EmCNeYpUxX6z6fdgE1vwOgDaFMlnq5UiXeKzgclNEuuOGRplCDiUi2uQOMRhAEQ3AG57rYzSwF7izQqJ5iinW9HjhIh5QJHrnygosNB6wIfRP9DHPqmVrJgmLyGLktkeAmQ8pSef-iBNiBnC5Pw/w640-h480/KANREAPIA%20(119).jpg" width="640" /></a></div><br /><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 13.5pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>Jamalhttp://www.blogger.com/profile/10752340541690182384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-40380458569436740532022-03-24T21:56:00.003+07:002022-03-24T22:17:30.100+07:00Kren Petani di Tombolo Pao Gowa Sedekahkan Sayurnya Ke 100 Panti Asuhan di Sulsel<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBtYuWY5SE6dO97ZPrlRtDK6R_tHhvBk0WLesgKNdTViPzJ3-EBvSa8_t5WNKTE9bvf-890sm-jo4kvx9MCJ6i7fgBnZjxZc2i4K_dZTJ1AFytudssvUlKnzDziEnf5ubpreM9IJ4WZi_AUvuZglR83omf4h1nNiqaRgR6HvaBC8j9NRcJ_ARWlOYEjQ/s4000/GAPURA%20KBA%20KANREAPIA%20GOWA%20(4).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2256" data-original-width="4000" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBtYuWY5SE6dO97ZPrlRtDK6R_tHhvBk0WLesgKNdTViPzJ3-EBvSa8_t5WNKTE9bvf-890sm-jo4kvx9MCJ6i7fgBnZjxZc2i4K_dZTJ1AFytudssvUlKnzDziEnf5ubpreM9IJ4WZi_AUvuZglR83omf4h1nNiqaRgR6HvaBC8j9NRcJ_ARWlOYEjQ/w640-h360/GAPURA%20KBA%20KANREAPIA%20GOWA%20(4).jpg" width="640" /></a></div><br /><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Petani di Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi
Selatan menyedekahkan sayur mereka kepada 100 Panti Asuhan di Sulawesi Selatan.
Jenis – jenis sayur seperti Kol, Sawi, Daun Bawang, Wortel, Labu Siam, Labu
Kuning, Tomat setiap bulan di kumpulan dari banyak petani di Desa Kanreapia,
Kelurahan Pattapang,Desa Mamampang, dan desa – desa tetangga lainnya.<span></span></span></p><a name='more'></a><o:p></o:p><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Komitmen menjalankan program para petani yang ada di
dua kecamatan di dataran tinggi Kabupaten Gowa (Tombolo Pao dan Tinggimoncong), terus mengumpulkan sayur – sayur mereka hingga akhirnya bisa menjangkau 100
titik atau 100 panti asuhan di Sulawesi Selatan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sayur – sayur tersebut kemudian di distribusikan kepada
panti – panti asuhan yang berbeda di empat Kabupaten Kota di Sulawesi Selatan,
yakni di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros dan Kabupaten Takalar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Program ini lahir dari daerah atau kampung penghasil
sayur di dataran tinggi kabupaten Gowa Sulawesi Selatan tepatnya di kaki Gunung Bawakaraeng yang saat ini di kenal
sebagai Kampung Berseri Astra Kampung Sayur. Mayoritas penduduk disini berprofesi sebagai petani. Sehingga proses budidaya baik penanaman, perawatan
hingga panen setiap hari terlihat di daerah ini<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Lahan yang luas, tanah yang subur menjadi anugrah yang
luar biasa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sehigga sebagai bentuk rasa
syukur para petani di Kampung Berseri Astra Kampung Sayur terus berbagi kepada
panti asuhan, pondok pesantren, dapur umum, kelompok tuna netra dan kelompok
masyarakat yang membutuhkan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Untuk mencapai angka 100, panti – panti asuhan di
Sulawesi Selatan ini membutuhkan tenaga, waktu dan kesabaran pasalnya tim
pasukan sedekah sayur harus keluar masuk lorong mencari alamat panti – panti
asuhan yang berbeda di empat kabupaten kota di Sulawesi Selatan ini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">100 panti asuhan tersebut berada di tempat yang berbeda
dan berjauhan sehingga membutuhkan tim dan kolaborasi banyak pihak. Tetapi
dengan semangat yang membara panti – panti asuhan tersebut akhirnya bisa
menerima sayur – sayur dari petani kabupaten Gowa<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sedangkan proses pengumpulan sayur dari petani yang satu
ke petani yang lain juga membutuhkan waktu dan tenaga karena penyumbang juga
berada di tempat yang berbeda dan juga keluar masuk lorong jalan tani. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Proses berbagi sayur dari petani di Gowa Sulawesi Selatan
ini telah berjalan sejak Mei 2020 hingga saat ini. Sehingga terhitung memasuki
tahun kedua. 2020 – 2022. Semangat petani hingga saat ini semakin bertambah dan
jumlah petani yang ingin berbagi semakin meningkat setiap waktu. Gerakan ini
berasal dari Gerakan Petani Literasi <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Petani Literasi ini ingin terlibat dalam pemenuhan sayuran
di dapur <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>panti asuhan di Sulawesi
Selatan, mereka merasa senang jika melihat anak – anak panti asuhan bisa
mengkonsumsi sayur dari hasil budidaya mereka. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Petani Literasi ini mampu memperlihatkan jati dirinya
bahwa petani bisa eksis setiap waktu, seperti halnya saat pandemic Covid 19,
para petani ingin terus eksis memperlihatkan dirinya bahwa pertanian tidak ada
matinya dengan melakukan pembuktian bersedekah sayur kepada 100 Panti Asuhan di
Sulsel<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Hal ini tentu menjadi acuan untuk kita sebagai generasi
muda untuk ikut serta dalam memajukan pertanian di Indonesia karena pertanian
itu kren, menarik dan menjanjikan, pemuda tani membawa perubahan menuju pertanian
maju mandiri dan modern<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3e7eBake9TlzaItrOvWqe5nqzmRVsJwlZYrBTqobgbyxY_XAgguCWzXpDmbgvm4wc1XkNopwHidPa91IMBJTlenzkuB0D4lWXFpCV7KXgzjoRJbbzjs6w8yzt5mZyUUzmrmoEwj86031qp9dOFwVLHXx4VsAsEY0cBPxRPn08eoK4lXyCrnDrMbXGVg/s1440/KBA%20Kanreapia%20100%20Panti%20(5).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="811" data-original-width="1440" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3e7eBake9TlzaItrOvWqe5nqzmRVsJwlZYrBTqobgbyxY_XAgguCWzXpDmbgvm4wc1XkNopwHidPa91IMBJTlenzkuB0D4lWXFpCV7KXgzjoRJbbzjs6w8yzt5mZyUUzmrmoEwj86031qp9dOFwVLHXx4VsAsEY0cBPxRPn08eoK4lXyCrnDrMbXGVg/w640-h360/KBA%20Kanreapia%20100%20Panti%20(5).jpg" width="640" /></a></div><br /><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 12pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>Jamalhttp://www.blogger.com/profile/10752340541690182384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-37577975069618634622022-03-19T00:57:00.001+07:002022-03-19T01:01:34.633+07:00Temukan Formula Baru, Petani Jadi Miliarder<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEir_5mAYYEv2wLbUnt6IJBMRArUXSiHJA1v8Wmi3pqpqLlKEZ134kY2CFvMDG7oX4a6WDRxU3pr69knD_bN89TX2Siz_rw0bZZkiie35e6-VD4HMe22DpYHuURY8-3pF0eqrT7d3Zer83h5XJOk3sFkOQ9APzg5ruUABkjXYPJ6dtuFfPyzW0sbAEByoA=s700" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEir_5mAYYEv2wLbUnt6IJBMRArUXSiHJA1v8Wmi3pqpqLlKEZ134kY2CFvMDG7oX4a6WDRxU3pr69knD_bN89TX2Siz_rw0bZZkiie35e6-VD4HMe22DpYHuURY8-3pF0eqrT7d3Zer83h5XJOk3sFkOQ9APzg5ruUABkjXYPJ6dtuFfPyzW0sbAEByoA=w451-h254" width="451" /></a></div><p class="MsoNormal">Seorang petani berhasil menemukan sebuah formula yang bisa
meningkatkan produktifitas tanaman, formula ini ia dapatkan dengan cara beajar
di media social dan ia coba berkali – kali hingga akhirnya formula tesebut bisa
menghasilkan produktifitas tanaman yang di aplikasikan di formula tersebut.</p><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Berbagai cara telah ia lakukan untuk menemukan formula
tersebut, ide itu terbesit dari pemikirannya pertama kali di dasari dari lokasi
tempat ia bercocok tanam memiliki tanah yang kurang subur untuk di tanami dan
orang -orang sekitar kebayakan tidak mau bercocok tanam karena tanah yang ia
tinggali adalah jenis tanah yang berkrikil dan tidak sbur untuk di tanami.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Namun ia ingin bercocok tanam dan karena di sana warga sudah
tahu tanah di sana adalah jenis tanah yang tidak baik di tanami sehingga petani
tersebut sering di katakana gila karena mengaggap pekerjaan tersebut adalah hal
yang sia- sia saja di lakukan, warga sekitar sering mendapatkan kebutuhan
sehari- hari seperti sayuran dan bumbu harus membeli dengan harga yang cukup
mahal karena harus di datangkan dari jauh dari tempat asalnya dan mau tidak mau
dengan harga yang mahal pun harus di beli.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dari hasil pemikiran ini pemuda yang gigih ini ingin mencoba
bagaimana agar tanah yang kurang baik ini bisa di tumbuhi tanaman seperti
sayuran dan tanaman sayuran buah yang dengan demikian kita tidak perlu
mendatangkan dari tempat lain.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Banyak cara yang ia sering lakukan walaupun sering di cemooh,
dengan berkembangknya media social seperti facebook, youtube dan lain
sebagainya pemuda tani tersebut mencoba mempelajarinya dan bertanya sana sini
dan ia praktekkan dengan perlahan.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Bermula dari keagagalan berulangkali dan mencoba bangkit
lagi akhirnya berhasil namun hasilnya belum juga memuaskan karena selalu
mencoba akhirnya pemuda tersebut bisa menemukan formula yang bisa menyuburkan
tanaman dan tentu hasilnya lebih baik dengan begitu hasil sayuran banyak yang
tumbuh subur.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Karena hasilnya yang cukup memuaskan banyak dari orang-
orang di sekitar yang tadinya mencemooh kini akhirnya malah memuji hasil
sayurnya pun lebih segar orang – orang di sekita kini banyak membeli di pemuda
terebut karena hasilnya lebih segar dan lebi murah karena di panen sendiri, karena
tingginya pemintaan sampai harus mempekerjakan karyawan kini usaha yang ia
geluti di bidang pertanian membawa Namanya menjadi milyader muda di bidang
peranian.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Meski ia engan menyebebutkan formula apa saja yang ia
dapatkan agar produktifitas tanaman bisa lebih baik namun kita bisa mengambil
inti sarinya bahwa usaha yang di lakukan tanpa menyerah pasti nantinya akan
menapatkan titik terang yang baik.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Wajar jika formula tersebut engan untuk di publiasikan
karena di dapat dengan cukup susah dan formula tersebut yang bisa mencukupi
kebutuhan hidupnya.<o:p></o:p></p><br /><p></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/18274700910029405372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-31608852356092767892021-10-26T12:36:00.000+07:002021-10-26T12:36:06.791+07:00Petani KBA Kanreapia Berbagi Sayur Kepada Lima Panti Asuhan di Makassar<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-phrhqngvgNw/YXeRhLczDII/AAAAAAAAD9w/3t3D04HkjuwciQhGAtMMf-twOkKU97RkwCLcBGAsYHQ/s2048/Sedekah%2BSayur%2BRumah%2BKoran%2B%25283%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1227" data-original-width="2048" height="384" src="https://1.bp.blogspot.com/-phrhqngvgNw/YXeRhLczDII/AAAAAAAAD9w/3t3D04HkjuwciQhGAtMMf-twOkKU97RkwCLcBGAsYHQ/w640-h384/Sedekah%2BSayur%2BRumah%2BKoran%2B%25283%2529.jpg" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><p></p><p style="text-align: justify;">Antusias Petani KBA Kanreapia mengumpulkan sayur mayur untuk Panti Asuhan begitu besar, mulai dari Wanita Tani, Pemuda Tani dan Petani Tua, mereka bergerak bersama – sama untuk program berbagi sayur ke Panti Asuhan. Sayur – sayur yang berhasil di kumpulkan seperti Labu Siam, Daun Bawang, Sawi dan Wortel.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sayur – sayur yang terlah terkumpul di bawa ke Kota Makassar dan didistribusikan ke lima panti Asuhan di Kota Makassar, seperti Pant Asuhan Ar-Rahman, Panti Asuhan Arafah, Panti Asuhan Rezki Sila, Panti Asuhan Yuda Mandiri dan Panti Asuhan Nahdiyat.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Gzqvdxq7GZU/YXeSzIR2BbI/AAAAAAAAD94/revpfUDTA5EDJVSIq9q6nclZ0Hism159ACLcBGAsYHQ/s2048/Sedekah%2BSayur%2BRumah%2BKoran%2B%25286%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1155" data-original-width="2048" height="360" src="https://1.bp.blogspot.com/-Gzqvdxq7GZU/YXeSzIR2BbI/AAAAAAAAD94/revpfUDTA5EDJVSIq9q6nclZ0Hism159ACLcBGAsYHQ/w640-h360/Sedekah%2BSayur%2BRumah%2BKoran%2B%25286%2529.jpg" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dg Amin Petani Kanreapia sangat senang adanya program berbagi, melalui program berbagi sayur ke Panti Asuhan Sayur Labu Siamnya bisa di bagikan ke Panti Asuhan. 25 oktober 2021 kemarin.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dg Amin juga rutin menyumbangkan sayur – sayurnya setiap bulan, ini mendakan bahwa petani memiliki kedermawanan yang tinggi dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-_2eG_yRyxtw/YXeTMJ9aoXI/AAAAAAAAD-A/MLpUAnBZQ3EW6gYTaBhlbv773saroKuTgCLcBGAsYHQ/s2048/Sedekah%2BSayur%2BRumah%2BKoran%2B%25284%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1155" data-original-width="2048" height="360" src="https://1.bp.blogspot.com/-_2eG_yRyxtw/YXeTMJ9aoXI/AAAAAAAAD-A/MLpUAnBZQ3EW6gYTaBhlbv773saroKuTgCLcBGAsYHQ/w640-h360/Sedekah%2BSayur%2BRumah%2BKoran%2B%25284%2529.jpg" width="640" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Petani – petani di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan memiliki lahan yang subur, potensi alam di kampung ini sangat bersahabat dengan petani – petani, sehingga sayur – sayur yang di budidayakan tumbuh hijau dan segar</p><p style="text-align: justify;">Sehingga sebagai bentuk rasa syukur lahirlah program berbagi setiap bulannya, kegiatan ini Kolaborasi banyak pihak yang terbentuk kedalam pasukan sedekah sayur, Ada Pak Brimob, Akademisi dan Komunitas</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ipda Purwanto Anggota Satbrimob Polda Sulsel mengatakan dalam rangka menyambut HUT KORPS BRIMOB POLRI Ke 76 tahun ini, sebagai bentuk bangga saya sebagai bagian dari brimob saya bersama petani melakukan sedekah sayur ke 5 Panti Asuhan di Makassar.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ipda Purwanto menambahkan bahwa dirinya akan terus membangun solidaritas bersama petani KBA Kanreapia untuk senantiasa melakukan kegiatan positif berbagi sayur, ini menjadi kegiatan sosial yang benar – benar di rasakan oleh masyarakat, ini menjadi giat rutin dan berkelanjutan.</p>Jamalhttp://www.blogger.com/profile/10752340541690182384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-59641248680157643362021-05-27T21:09:00.000+07:002021-05-27T21:09:19.233+07:00Tren Akan Tanaman Hias Kian Menurun<p></p><br /> <br /><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://scontent.ftkg1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.6435-9/190103032_4216847945050047_5721387591388620297_n.jpg?_nc_cat=109&ccb=1-3&_nc_sid=730e14&_nc_eui2=AeFd-k_ldBt7gDnFPp5Id2qisO9z5-u6BmCw73Pn67oGYCcGLk05gduTqJuwSzrFUUI&_nc_ohc=vCfH0XMaZ5UAX_qW0uW&_nc_oc=AQlYJZP1pLzxYXzZlAb7l-isjGDmFkk-1k-4Ve8mjBy6QPMDwwDgzWCIlMywpHD8OIQ&_nc_ht=scontent.ftkg1-1.fna&oh=d995d1e46dd11cb5d9fe346976fd130d&oe=60D583FE" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="449" data-original-width="800" height="180" src="https://scontent.ftkg1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.6435-9/190103032_4216847945050047_5721387591388620297_n.jpg?_nc_cat=109&ccb=1-3&_nc_sid=730e14&_nc_eui2=AeFd-k_ldBt7gDnFPp5Id2qisO9z5-u6BmCw73Pn67oGYCcGLk05gduTqJuwSzrFUUI&_nc_ohc=vCfH0XMaZ5UAX_qW0uW&_nc_oc=AQlYJZP1pLzxYXzZlAb7l-isjGDmFkk-1k-4Ve8mjBy6QPMDwwDgzWCIlMywpHD8OIQ&_nc_ht=scontent.ftkg1-1.fna&oh=d995d1e46dd11cb5d9fe346976fd130d&oe=60D583FE" width="320" /></a></div><p>Tanaman hias sebenarnya sama aja dengan tanaman yang lain, karena bentuk dan corak nya yang unik dan di anggap lebih terlihat cantik akhirnya banyak yang menyukai nya, 5 tahun yang lalu tren akan tanaman hias tiba – tiba meningkat pesat orang yang tadinya tidak menyukai tanaman hias tiba- tiba suka di mulai dari tanaman hias gelombang cinta, aglonema dan lain sebagainya, semakin hari tanaman hias lebih banyak yang menyukai nya, tren tanaman hias pun merata tidak hanya 1 atau 2 jenis tanaman hias namun jenis tanaman hias yang kelihatan unik juga banyak yang memburu.</p><p><br />Banyak orang yang tadinya tidak menyukai tanaman hias kini banyak yang menyukai nya, tanaman yang tadinya hanya di anggap sebagai hama kini laku terjual harganya juga tidak main - main tanaman yang tadinya tidak di hargai bisa di hargai paling murah 10 ribu hingga 20 ribu.</p><p><br />Dengan terennya tanaman hias pedagang tanaman hias baru semakin banyak juga, salah satu nya saya sendiri, saya bermula tidak menyukai tanaman hias karena tahu bahwa menjual tanaman memiliki nilai ekonomis yang tinggi akhirnya ikut juga jualan tanaman hias.</p><p><br /> Di mulai dari membongkar tanaman pribadi milik istri yang di tanam bertahun – tahun hingga memberanikan diri untuk membeli , seiring berjalan nya waktu kini tanaman hias semakin turun tren, itu yang di rasakan sekarang ini banyak pedagang yang mulai mengeluhkan akan sepi nya pembeli, ada sebagian yang bilang dulu setengah hari saja bisa menghasilkan 600 ribu sekarang 2 ratus saja susah.</p><p><br />Hal yang di rasakan sama dengan saya penjualan semakin menurun, mungkin harus beralih ke jenis usaha lain atau mencari tanaman hias yang lain yang belum banyak di jumpai di masyarakat.<br /><br /></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/18274700910029405372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-10133730251937480192021-05-22T11:12:00.004+07:002021-05-22T11:22:08.239+07:00IDE BISNIS - Limbah Sabut Kelapa Jadi Rupiah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://scontent.ftkg1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.6435-9/189681310_4200718653329643_1122063923604425234_n.jpg?_nc_cat=101&ccb=1-3&_nc_sid=730e14&_nc_eui2=AeFRGLVn-Eqzur0u3eNUHZvTtNZAldJfpku01kCV0l-mS8-1K_wnTei_eauAqZGSATH24iIy08CsnhOF4_57v_Nc&_nc_ohc=KvO6m1G57i4AX9_cHdM&_nc_oc=AQkWlhGuObFpT5Qrlnsb-AhzcLhmeJGCHbOS24nI5v7R9eOkPx3kDATLoQ6ZtgslbBw&_nc_ht=scontent.ftkg1-1.fna&oh=ad3d273d559da4ecba7bd42443c8e1a3&oe=60CEDECE" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="sabut kelapa" border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="180" src="https://scontent.ftkg1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.6435-9/189681310_4200718653329643_1122063923604425234_n.jpg?_nc_cat=101&ccb=1-3&_nc_sid=730e14&_nc_eui2=AeFRGLVn-Eqzur0u3eNUHZvTtNZAldJfpku01kCV0l-mS8-1K_wnTei_eauAqZGSATH24iIy08CsnhOF4_57v_Nc&_nc_ohc=KvO6m1G57i4AX9_cHdM&_nc_oc=AQkWlhGuObFpT5Qrlnsb-AhzcLhmeJGCHbOS24nI5v7R9eOkPx3kDATLoQ6ZtgslbBw&_nc_ht=scontent.ftkg1-1.fna&oh=ad3d273d559da4ecba7bd42443c8e1a3&oe=60CEDECE" title="pot sabut kelapa" width="320" /></a></div><p>Zaman serba susah begini harus pintar – pintar mencari ide bisnis baru untuk bisa menghasilkan rupiah, saya sendiri awalnya adalah seorang karyawan karena perusahaan bangkrut akhirnya karyawan ter lunta – lunta tidak mendapatkan apa- apa alhasil bingung mencari pekerjaan baru. Namun kita tahu sekarang mencari kerjaan baru sangat susah alhasil harus putar otak gimana cara nya bisa menghasilkan rupiah agar dapur tetap ngebul.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Banyak jalan menuju roma kita tidak harus bekerja di perusahaan banyak ide bisnis bila kita mau repot dikit, ide bisnis sendiri bisa datang dari apa aja mulai dari kuliner seperti makanan, jajanan, gambar, jasa atau di bidang pertanian. Di sesuaikan dengan kemampuan anda aja .</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Untuk kali ini sesuai pengalaman yang saja jalankan dan sedang saya mulai saya membuat sebuah pot dari sabut kelapa , kenapa saya membuat pot sabut kelapa ?</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Alasan nya akhir- akhir ini tanaman hias lagi marak sekali di cari dari tanaman akhirnya yang berhubungan dengan tanaman hias tentu akan banyak di cari juga namun orang- orang sekarang melihat tanaman tidak hanya yang hanya berbunga saja mereka mencari yang unik dan masih jarang yang punya tidak peduli harganya berapa para pencinta tanaman hias tidak banyak yang mempedulikan harga yang penting suka pasti langsung di beli.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Namun kalo jual tanaman hias aja dan hanya di tempatkan di polibek tentu nya harganya murah berbeda dengan di tempatkan di pot harganya akan lebih tinggi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Tentu nya pot yang menarik dan unik akan menambah nilai jual juga, dari sebuah ide yang asal coba dari sebuah sabut kelapa kita bisa membuat pot unik yang dari bahan nya kita bisa dapatkan secara gratis dan tentu nya pot sabut kelapa tidak hanya sebagai pelengkap hiasan aja namun di dalamnya terdapat berbagai kandungan unsur yang bisa membuat tanaman menjadi lebih subur salah satunya adalah kalium</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Sabut kelapa juga bisa lebih tahan lama menyimpan air sehingga ketika kita menggunakannya tanah akan bertahan lebih lama basah dari pada menggunakan pot dari bahan plastik.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">selain berguna untuk tanaman limbah nya juga tidak mencemari lingkungan berbeda dengan menggunakan plastik nanti nya limbah nya akan mencemari lingkungan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Untuk pot sabut kelapa semakin lama di pakai semakin bagus untuk tanaman dan ketika sudah lama</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> bisa menjadi kompos untuk tanaman.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Nah untuk cara buatnya :</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><ul style="text-align: left;"><li>Bahan dan alat </li><li>Sabut kelapa</li><li>Kawat</li><li>Senar </li><li>Tang </li><li>Tanah</li></ul></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Proses pembuatan </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Pertama kita siapkan sabut kelapa yang sudah di hilangkan kulir luarnya dan di pisah – pisah menjadi potongan kecil memanjang setelah itu kita gabungkan menjadi satu genggam, ikat bagian pangkal dengan menggunakan kawat se kencang mungkin, kemudian balik sabut kelapa dan mulai mengingat dengan menggunakan senar yang tipis sembari mengisi tanah sampai terisi penuh.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Bila sudah penuh rapikan pot sabut kelapa dengan gunting dan bunga siap di tanam di dalam pot sabut kelapa.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Untuk video lengkap nya bisa di lihat di chanel<a href="https://youtu.be/pJpkIo2AcIQ" target="_blank"> inspirasi pertanian</a>.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Nah cukup begitu saja penjelasan nya semoga ide ini bisa jadi inspirasi, untuk harganya biasanya saya jual pot nya aja 20 ribu sampai 25 ribu kalo dengan bunga harganya bisa 70 ribuan tergantung jenis bunganya namun kalo pakai pot ini bunga yang tadinya murah pun akan menjadi bernilai tinggi,</div><div style="text-align: left;"><br /></div></div><p><br /></p>aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-44292178395712224502021-02-13T12:31:00.003+07:002021-02-13T12:31:17.782+07:00Kanreapia Penghasil Sayur<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-dELvhdQ7xmk/YCdinzn86gI/AAAAAAAAD2o/6WAqgCnVZJApkiRWjy9Ff53IWLp4Nv6kgCLcBGAsYHQ/s2048/LOKASI%2BPERTANIAN%2B%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1534" data-original-width="2048" height="480" src="https://1.bp.blogspot.com/-dELvhdQ7xmk/YCdinzn86gI/AAAAAAAAD2o/6WAqgCnVZJApkiRWjy9Ff53IWLp4Nv6kgCLcBGAsYHQ/w640-h480/LOKASI%2BPERTANIAN%2B%25281%2529.jpg" width="640" /></a></div><br /><span style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Kanreapia, adalah nama Desa Yang terletak di dataran Tinggi
Kabupaten Gowa, Desa yang terkenal dengan dinginnya, Desa yang di kenal sebagai
desa berkabut tebal, dan merupakan desa yang mampu menghasilkan sayur mayur
puluhan hingga ratusan ton permusimnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kanreapia memiliki tanah yang subur, sehingga mampu menghasilkan
berbagai jenis sayuran segar, seperti Kol, Tomat, Daun Bawang, Labu Siam,
Kentang, Sawi, Daun Seledri, dan Wortel. Jenis sayur mayur tersebut mampu
tumbuh subur dan menghasilkan hasil panen berpuluh - puluh ton setiap jenisnya<span></span></span></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kanreapia berada tepat di bawah kaki Gunung Bawakaraeng,
sehingga memiliki sumber mata air yang mampu memenuhi kebutuhan pengairan para
petani setiap musim kemarau, hal ini menjadi kunci sukses para petani Desa Kanreapia,
karena mampu menghasilkan sayur mayur setiap musimnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-AFfXJ4QuriE/YCdi6jwcDQI/AAAAAAAAD2w/F_L8QFVfItsuhtn2lJnxeS8TpL7w_BmNwCLcBGAsYHQ/s1262/KAMPUNG%2BIKLIM%2BKANREAPIA.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="836" data-original-width="1262" height="424" src="https://1.bp.blogspot.com/-AFfXJ4QuriE/YCdi6jwcDQI/AAAAAAAAD2w/F_L8QFVfItsuhtn2lJnxeS8TpL7w_BmNwCLcBGAsYHQ/w640-h424/KAMPUNG%2BIKLIM%2BKANREAPIA.jpeg" width="640" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kanreapia memiliki segudang potensi yang melahirkan segudang
prestasi. Dari Potensi - potensi tersebut menjadikan Kanreapia sebagai lokasi
study pertanian, wisata edukasi, berkemah di lahan pertanian, dan menjadi
lokasi penelitian dari berbagai kampus di Sulawesi Selatan hingga Universitas
Indonesia. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kanreapia memiliki suasana alam pedesaan yang dingin dan
hamparan pemandangan sayur mayur yang hijau. Tidak ketinggalan Tiupan angin
yang terus berhembus menjadi hal yang seru bagi pengunjung yang datang di desa
Kanreapia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-9N2DiUmPhS0/YCdjzFByb2I/AAAAAAAAD28/_AFGOP4LaiIq_Z-lqOCwqs5FfZ7giJ5QQCLcBGAsYHQ/s2048/KAMPUNG%2BSAYUR%2B%2528701%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-9N2DiUmPhS0/YCdjzFByb2I/AAAAAAAAD28/_AFGOP4LaiIq_Z-lqOCwqs5FfZ7giJ5QQCLcBGAsYHQ/w640-h640/KAMPUNG%2BSAYUR%2B%2528701%2529.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p>
<span style="background: white; color: #555555; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">Kanreapia menjadi magnet baru yang mampu menarik wisatawan lokal hingga
mancanegara untuk datang dan berkunjung ke pedesaan. salah satunya ke Desa
Kanreapia, itu karena identitas </span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><a href="https://kampunsayur.blogspot.com/" style="background-position: 0px 0px; outline: 0px; transition: color 0.17s ease 0s;" target="_blank"><span style="background: white; border: 1pt none windowtext; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; padding: 0in; text-decoration-line: none;">KAMPUNG
SAYUR</span></a></span><span style="background: white; color: #555555; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;"> yang telah melekat dalam ingatan bahwa
KANREAPIA sebagai sentral sayur mayur yang asik dan seru untuk di kunjungi. </span>Jamalhttp://www.blogger.com/profile/10752340541690182384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-57515848985977720032020-12-29T13:21:00.003+07:002020-12-29T13:21:34.632+07:00Cara Membuat Pepaya 2 Kaki Biar Cepat Berbuah<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-0mKyXRzskN8/X-rHd4AX28I/AAAAAAAABxw/qd1AneznzXUS1uzG6eoTF-_TXXzcuWO5gCNcBGAsYHQ/IMG_4263.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="3368" data-original-width="6000" height="180" src="https://lh3.googleusercontent.com/-0mKyXRzskN8/X-rHd4AX28I/AAAAAAAABxw/qd1AneznzXUS1uzG6eoTF-_TXXzcuWO5gCNcBGAsYHQ/IMG_4263.JPG" width="320" /></a></div><p></p><p>Beberapa metode penanaman sekarang ini berkembang cukup pesat, bayak cara untuk mengembangkan tanaman agar bisa berkembang dengan baik tentu nya untuk tanaman buah bisa menghasilkan buah dengan cepat dan buahnya bisa tumbuh dengan lebat.</p><p>Metode ini bisa di lakukan dengan berbagai cara ada yang menggunakan obat ada juga yang menggunakan teknik tertentu pada tanaman langsung, entah dari mana datang nya awal mulanya tentu nya cara ini cukup efektif di lakukan pada tanaman sehingga yang tadinya tanaman buah yang susah berbuah atau bisa juga berbuah dengan jangka waktu cukup lama dengan menggunakan beberapa teknik ini tanaman bisa berbuah dengan cepat.</p><p>Salah satu teknik pengembangan yang bisa kita manfaatkan adalah dengan menambah batang bawah yaitu dengan menggabungkan beberapa batang bawah menjadi 1 sehingga nutrisi yang di serap cukup banyak akibatnya tanaman yang memiliki suplai nutrisi cukup banyak dengan adanya penambahan batang bawah , istilah lain bisa di pakai dengan kaki ganda atau kaki 3 dan seterusnya.</p><p>Sebenarnya cara ini sudah di pakai pada tanaman yang memiliki masa buah cukup lama seperti pada tanaman durian contohnya, durian adalah jenis tanaman buah yang memiliki jangka waktu cukup lama berbuah jika hanya mengandalkan 1 kaki saja untuk berkembang namun jika memiliki 2 atau 3 tanaman durian akan mempersingkat proses berbuah nya.</p><p>Sama saja kita mengembangkan 2 mulut dalam satu tubuh tanaman akan banyak sekali menyerap nutrisi sehingga durian akan dengan singkatnya untuk mulai berbuah.</p><p>Namun cara ini yang saya gambarkan tidak saya jabarkan pada tanaman durian, sebelumnya saya juga telah mencoba pada tanaman pepaya, mengapa saya mencoba tanaman pepaya ?</p><p>Sebenarnya proses berbuah pepaya cukup singkat tanpa perlu di lakukan proses pembuatan kaki ganda, namun dengan menambah jumlah kaki tentu nya tanaman pepaya akan lebih cepat berbuah dan juga ada manfaat lainnya pepaya akan lebih kokoh dan tidak tumbang, sebagian besar petani menginginkan tanaman yang di tanam cepat berbuah tentu nya juga petani pepaya.</p><p>Lalu bagaimana cara kerja nya, apakah pepaya bisa di buat kaki ganda..?</p><p>Jawaban nya adalah bisa kita bisa membuat pepaya dengan kaki ganda, seperti yang saya ulas sebelumnya di video saya pada chanel youtube bisa di lihat di bawah ini…</p><p style="text-align: center;"><iframe frameborder="0" height="270" src="https://youtube.com/embed/nB21OedLzjE" width="480"></iframe><br /></p><p>Pepaya bisa di lakukan proses pembuatan kaki ganda di video tersebut di jelaskan dengan detail proses pembuatan kaki ganda nya yaitu dengan menyayat kedua batang pepaya dan menggabungkan menjadi satu lalu di ikat, setelah usia 1 bulan pepaya bisa di bukan tali nya dan bagian batang lain bisa di potong dan hanya menyisakan 1 batang pisang yang hidup saja.</p><p></p><p><br /></p>
aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-45271249341016977402020-12-24T11:52:00.001+07:002020-12-24T11:52:48.458+07:00 Cara Fermentasi kulit Padi Untuk Media Tanam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Vi_fuEMomGg/X-QdeyCsM2I/AAAAAAAABxk/g9ikbr7QCP40NsGQc-2np5g-RY7vcCJgACNcBGAsYHQ/s2048/FERMENTASI%2BMERANGpy.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1150" data-original-width="2048" src="https://1.bp.blogspot.com/-Vi_fuEMomGg/X-QdeyCsM2I/AAAAAAAABxk/g9ikbr7QCP40NsGQc-2np5g-RY7vcCJgACNcBGAsYHQ/s320/FERMENTASI%2BMERANGpy.jpg" width="320" /></a></div><br /><p>Sering sekali kulit padi di buang begitu saja di penggilingan padi, sebagian orang hanya menggap kulit padi hanya sebagai sampah yang tidak bisa di manfaatkan, sebenarnya banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan terutama untuk tanaman.</p><p>Penggunaan kulit padi untuk tanaman bisa di gunakan secara langsung atau bisa di bakar terlebih dahulu hingga menghasilkan arang kulit padi atau di sebut juga sebagai sekam bakar.</p><p>Untuk penggunaan padi mentah bisa di pakai langsung namun syaratnya kulit padi harus baru artinya baru di giling bukan dalam penyimpanan karena jika terlalu lama yang di khawatirkan akan menimbulakn banyak bakteri dan jamur yang bila kita paksa untuk media tanam bisa menyebabkan tanam akan layu dan bisa juga mati dan hal – hal lain yang menyebabkan tanaman tidak tumbuh berkembang dengan baik akibat kulit padi tadi belum steril.</p><p>Lalu bagaimana cara mengatasinya ?</p><p>ada 2 metode untuk menghilangkan bakteri dan jamur pada kulit padi tersebut yang paling mudah adalah dengan cara di rebus, cara ini cukup cepat hanya membutuhkan waktu tidak sampai 1 jam kulit padi bisa steril namun untuk melakukan ini kita tidak bisa menambah bakteri lain yang bisa menambah kandungan –kandungan yang bisa memperkaya pada kulit padi sehingga kulit padi memiliki kandungan yang baik untuk tanaman.</p><p>Yang berikutnya adalah dengan fermentasi dengan menambah babarapa bahan- bahan lainnya, beberapa bahan yang di gunakan untuk fermetasi kulit pad di antaranya adalah :</p><p>Em 4 3 Tutup botol</p><p>Air bersih 1 Lt</p><p>Mol Kulit nanas 3 tutp botol</p><p>Gula putih/ gula batu 3 sdm</p><p>Kulit padi 5 kg</p><p>Langkah selanjutnya adalah proses fermentasi..</p><p>Pertaman siapkan kulit padi kemudian campurkan bahan –bahan Em 4, Mol nanas, dan gula campurkan semua ke dalam air dan aduk rata, masukkan ke dalam semprotan, semprotkan secara merata sampai kulit padi basah sambil di aduk-aduk hingga merata, kulit padi cukup basah saja namun jagan terlalu lembab, kulit padi yang sudah di semprot larutan tadi masukkan ke dalam plastic dan ikat rapat dan simpan tunggu hingga 1- 2 minggu.</p><p>Untuk lebih jelasny bisa di lihat di video saya di youtube..</p><p style="text-align: center;"><iframe frameborder="0" height="270" src="https://youtube.com/embed/txZ8ziJ7FLQ" width="480"></iframe><br /></p><p>Setelah jadi kita bisa menggunakannya sebagai media tanam, keuntukngan menggunakan cara ini dengan campuran bahan yang di gunakan yaitu pada EM 4 , mol dan gula memiliki kandungan yang kaya sekali untuk kesuburan tanaman salah satunya bisa mempercepat proses berbunga dan baik untuk kesuburan tanaman sehingga kulit padi jadi lebih kaya kadungan yang di hasilkan walaupun lebih lama proses fermentasinya.</p><p>Demikianlah cara fermentasi , semoga bisa lebih berguna..</p><p><br /></p><p><br /></p>
aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-65003620653378090322020-12-23T17:54:00.004+07:002020-12-23T17:54:55.366+07:00 Perlukah Tanaman Cabe Di Pangkas ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-TrVKcOpm1k4/X-Mg1kBGcLI/AAAAAAAABxY/ipbiSEVE8pAAwBn6IxKT11WBc3VmoaS4QCNcBGAsYHQ/s2048/TANAMAN%2BCABE%2Bpy.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1150" data-original-width="2048" src="https://1.bp.blogspot.com/-TrVKcOpm1k4/X-Mg1kBGcLI/AAAAAAAABxY/ipbiSEVE8pAAwBn6IxKT11WBc3VmoaS4QCNcBGAsYHQ/s320/TANAMAN%2BCABE%2Bpy.jpg" width="320" /></a></div><br /><p>Cabe adalah salah satu bumbu masakan wajib di Negara kita, hampir semua jenis masakan kita menggunakan cabe jenis, cabe sendiri memiliki berbagai jenis, beberapa jenis cabe yang paling sering di pakai adalah jenis cabe rawit, merah dan cabe besar namun dari beberapa Janis cabe yang saya sebutkan tadi sebenarnya masih bnayak lagi yang mungkin bila di tulis bisa penuh blog saya dengan nama- nama cabe tersebut.</p><p>Karna topic yang saya bahas ini bukan mengacu pada jenis –jenis cabe maka saya tidak terlalu membahas hal tersebut.</p><p>Dalam hal ini saya akan menjelaskan tentang perlakuan tanaman cabe saat kita menanam atau budidaya tanaman cabe, seperti topic yang saya cantumkan di judul saya akan mengulas hal tersebut yanitu Perlukah Tanaman Cabe DI Pangkas ?</p><p>Saya akan menglas hal tersebut perlukah tanaman cabe di pangkas ? jawaban yang saya terangkan adalah bisa perlu bisa juga tidak.</p><p>Kenapa begitu ?</p><p>Pemangkasa sendiri di lakukan fungsi utamnya agar ketika tumbuh lagi maka akan keluar cabang- cabag baru yang aka tumbuh di setiap ketiak daun, semakin banyak cabag yang di hasilak makan buah yang di hasilkan pada cabe juga akan bayak makan di lakukanlah proses pemotongan atau pemnagkasan dan juga agar cabe pendek, namun ini adalah hanya salah satu agar agar tanaman cabe bisa berbuah banyak dengan di lakukan pemangkasan.</p><p>Kepan pemangkasan perlu di lakukan ?</p><p>Bagi yang mau melakukan pemnagkasan pada tanaman cabe kita bisa melakukan pemangkasan ketika tanaman sudah berumur kurang lebih 20 hari setelah tanam pada saat itulah waktu yang tepat untuk melakukan proses pemagkasan.</p><p>Pemangkasan di lakukan di bagian ujung tanaman jangan terlalu pendek namun juga jangan terlalu ujung untuk lebih jelasnya bisa di lihat di lhat di video youtube saya di</p><p style="text-align: center;"><iframe frameborder="0" height="270" src="https://youtube.com/embed/g_QRO6UwQC0" width="480"></iframe><br /></p><p>Demikianlah ulasan singkat kenapa harus di lakukan proses pemangkasan, cara ini boleh di lakukaan tidak di lakukan juga tidak masalah ini hanya salah satu cara agar tanaman pendek dan berbuah lebat dan selamat mencoba…</p><div><br /></div>
aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-52111363943376566202020-10-31T07:15:00.005+07:002020-10-31T07:15:36.255+07:00Petani Bangkit Dari Pandemi Dengan Memaksimalkan Akses Pasar<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-fDVyji2x818/X5yruHp3lBI/AAAAAAAADzk/_AKH2eCt-Sc-xoJoUW4Adg-PIccf-VBnACLcBGAsYHQ/s720/Pasar%2BTani%2BRumah%2BKorank.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="379" src="https://1.bp.blogspot.com/-fDVyji2x818/X5yruHp3lBI/AAAAAAAADzk/_AKH2eCt-Sc-xoJoUW4Adg-PIccf-VBnACLcBGAsYHQ/w496-h379/Pasar%2BTani%2BRumah%2BKorank.jpg" width="496" /></a></div><br /><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Produksi Pertanian tetap maksimal di masa pandemi, para
petani<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tetap produktif dimasa sulit saat
covid 19 melanda Dunia.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Para petani
masih tetap melakukan kegiatan yang sama, disaat – saat yang sulit, seperti
aktivitas Penanaman, perawatan, penyemprotan, pemupukan dan proses panen.<span></span></span></p><a name='more'></a> <o:p></o:p><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pertanian tidak terkendala di masa pandemi, pertanian
menjadi penyemangat karena tetap bertahan di masa – masa yang sulit. Produksi
tetap maksimal dan ketahanan pangan tetap terjaga.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tetapi dari Produksi yang ada, produksi yang maksimal dan
berlimpah, mengharuskan para petani memikirkan akses pasar yang lebih luas,
agar hasil pertanian bisa terjual secara keseluruhan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-jvH1wErerG8/X5ysGWe_RSI/AAAAAAAADzs/m16-2F1UUi8hOpSR9elyyiONFHC7VR8NQCLcBGAsYHQ/s867/Pasar%2BTani%2BRumah%2BKoran.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="867" data-original-width="637" height="402" src="https://1.bp.blogspot.com/-jvH1wErerG8/X5ysGWe_RSI/AAAAAAAADzs/m16-2F1UUi8hOpSR9elyyiONFHC7VR8NQCLcBGAsYHQ/w456-h402/Pasar%2BTani%2BRumah%2BKoran.png" width="456" /></a></div><br /><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Petani harus bangkit memaksimalkan akses pasar, petani
harus mahir di dua sisi, yaitu mahir melakukan budidaya dan mahir memasarkan
hasil – hasil produksi mereka, karena akhir dari pertanian adalah pemasaran. Pasar
Tani menjadi akhir dari proses pertanian, pasar tani menjadi jalan yang membuat
para petani menjadi kaya dan menikmati hasil budidaya mereka. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Akses pasar menjadi sangat penting karena proses jual
beli antara petani dan konsumen terjadi, inilah yang membawa perputaran ekonomi
menjadi membaik di tengah wabah covid 19.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pandemi mengajarkan banyak hal kepada para petani untuk
melek teknologi, karena hasil – hasil pertanian bisa di pasarkan secara online,
dunia digital telah membawa akses pasar menjadi lebih luas dan mampu dijangkau
oleh siapa saja. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Petani bangkit di tengah pandemi melalui akses pasar
online. New Normal membawa perubahan baru pada dunia pertanian, saatnya
memanjakan konsumen dengan mengantarkan ke rumah – rumah mereka hasil panen
petani. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pasar harus di jemput, jangan berdiam diri menanti
pembeli, karena di tengah pandemi akses pasar secara online lebih terbuka luas,
semua serba online, konsumen lebih menyukai memesan dari Rumah. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pasar Tani Online inilah menjadi peluang besar bagi dunia
pertanian, karena potensi pertanian sangatlah besar, saatnya kita mengambil
bagian dengan bersama – sama menyuarakan kepada para pemuda bahwa, ‘’Yang Muda
Yang Bertani’’. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saatnya yang muda berinovasi membantu petani memasarkan
hasil – hasil pertanian, karena sector pertanian mempunyai peluang dan harapan
masa depan yang menjanjikan karena kita adalah Negara Agraris. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Catatan - Pasar Tani Rumah Koran<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>Jamalhttp://www.blogger.com/profile/10752340541690182384noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-1297287512394383542020-10-01T20:51:00.002+07:002020-10-01T20:54:40.594+07:00PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN VAKSIN KOKSIDIOSIS DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN SUSTAINABILITY DAN PROFITABILITY INDUSTRI PERUNGGASAN INDONESIA<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-6FU9tFe4Fag/X3Xcq39mpmI/AAAAAAAABrU/PNORmcHQDwIlGo3gkK8p3948KzAMgYTQwCNcBGAsYHQ/s761/Ayam%2Bdan%2Bparasit%2Bprotozoa%2BEimeria%2Bsp%2B%2528penyebab%2Bkoksidiosis%2529..jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="612" data-original-width="761" src="https://1.bp.blogspot.com/-6FU9tFe4Fag/X3Xcq39mpmI/AAAAAAAABrU/PNORmcHQDwIlGo3gkK8p3948KzAMgYTQwCNcBGAsYHQ/s320/Ayam%2Bdan%2Bparasit%2Bprotozoa%2BEimeria%2Bsp%2B%2528penyebab%2Bkoksidiosis%2529..jpg" width="320" /></a></div><p></p><p>Permasalahan yang sering dihadapi hampir semua industri peternakan adalah penurunan produktifitas yang diakibatkan penyakit. Dua mekanisme utama yang harus dilakukan dalam mengontrol penyakit adalah penggunaan vaksin dan antimikroba. Vaksinasi memberikan kekebalan dalam rentangan waktu tertentu dan melindungi dari infeksi agen patogen dengan sejumlah kecil imunisasi. Sebaliknya proteksi berspektrum luas diberikan oleh antimikroba (sebagai antibiotik dalam pakan dan chemical agen dalam dosis prevention) yang memerlukan penggunaan yang terus menerus meskipun tidak ada infeksi. Antibiotik disamping sebagai antimikroba juga berfungsi sebagai growth promoter. Penggunaan antibiotik secara ekstensif dalam waktu lama akan menimbulkan resistensi pada agen infeksi dan residu pada produk asal hewan seperti telur, daging dan susu yang berdampak serius terhadap kesehatan konsumen dan penolakan produk ekspor kita oleh negara–negara tujuan ekspor yang memberlakukan standar yang ketat terhadap residu antibiotik yang terkandung dalam produk asal hewan. Sementara WHO saat ini merekomendasikan pembatasan penggunaan antimikroba dalam pakan untuk produksi, pengembangan ternak dan penggunaan dalam mengendalikan penyakit. Berdasarkan pengalaman mereka, beberapa negara telah menerapkan pembatasan tersebut. Pembatasan penggunaan antibiotik perlu diantisipasi tanpa mengganti dengan antibiotik lain untuk tujuan pencegahan dan pengobatan terhadap infeksi mikroorganisme. Akibat yang terjadi dari pembatasan ini bagi industri perunggasan di negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah penurunan produktifitas akibat peningkatan kasus infeksi oleh beberapa patogen tertentu.</p><p> Koksidiosis pada ayam adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa intraseluler. Parasit ini menginfeksi dan berkembang dalam sel epitel lapisan mukosa intestine atau sekum. Perkembangan parasit menyebabkan kerusakan epitel intestine, diare dan malabsorpsi nutrisi. Penyakit ini menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi peternak ayam, antara lain karena angka kematian yang cukup tinggi, terhambatnya pertumbuhan, penurunan produksi telur dan efisiensi pakan serta tingginya biaya pengobatan dan upah tenaga kerja (Jangi. et al, 2006). Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit ini menyebabkan kerugian lebih dari £ 2 miliar setiap tahun (Dalloul and Lillehoj, 2006). Peningkatan kasus koksidiosis di Indonesia antara 20-25% pada tahun 2006, dimana hampir setengahnya terjadi di Propinsi Jawa Barat dan Jawa Timur (Wiryawan, 2006). Berdasarkan fakta yang ada di lapangan menunjukkan bahwa koksidiosis adalah infeksi yang hampir selalu ditemukan peternakan ayam baik di farm komersial maupun breeder (Poultry Indonesia, 2005). Penularan penyakit mudah dan infeksi terjadi akibat tertelannya stadium ookista yang infektif yang mengkontaminasi pakan atau air minum ayam yang sehat yang dikeluarkan oleh ayam yang sakit. Sistem pemeliharaan yang kurang memperhatikan kebersihan merupakan predesposisi dan kondisi yang menyebabkan penyakit berjangkit.</p><p> Fakta yang ada pada industri perunggasan, kontrol terhadap koksidiosis sebagian besar berhubungan dengan penggunaan secara rutin anti koksidiosis (koksidiostat). Hal ini dapat dibuktikan adanya active ingredient koksidiostat pada setiap produk pakan yang diproduksi oleh produsen pakan ternak. Disamping adanya resistensi parasit yang ditimbulkan akibat penggunaan koksidiostat yang terus menerus (Chapman and Shirley, 2002), kekhawatiran adanya residu dalam produk-produk asal unggas (daging dan telur), juga menyebabkan strategi menejemen industri perunggasan menjadi lebih komplek dan mahal. Implikasi lain yang timbul dari resistensi beberapa spesies Eimeria terhadap koksidiostat adalah lambatnya perkembangan dan penemuan obat baru serta registrasi yang mahal terutama insentif yang harus diberikan pada pabrik obat untuk investigasi obat baru (Shirley, 1992).</p><p> Untuk mengatasi kondisi tersebut pilihan untuk melakukan pendekatan penggunaan vaksin dalam mengontrol penyakit yang lebih intensif dan terencana sangat diperlukan. Penggunaan vaksin untuk pengendalian koksidiosis lebih memberikan harapan dalam menghindari atau menurunkan ketergantungan terhadap penggunaan koksidiostat dan bahan kimia lain, disamping itu penggunaan vaksin lebih alami, aman, efektif dan efisien dalam meningkatkan resistensi dan menghambat perkembangan agen infeksi.</p><p> Pembatasan penggunaan antibiotik perlu diantisipasi tanpa mengganti dengan antibiotik lain untuk tujuan pencegahan dan pengobatan terhadap infeksi mikroorganisme. Untuk mengatasi kondisi tersebut penggunaan vaksin dalam pengendalian penyakit infeksius lebih memberikan harapan dalam menghindari ketergantungan terhadap pemakaian antibiotik dan bahan kimia lain disamping itu penggunaan vaksin lebih alami, aman, efektif dan efisien dalam meningkatkan resistensi dan menghambat perkembangan agen infeksi. Salah satu bahan vaksin yang masih dan sedang dieksplorasi serta mempunyai prospek yang baik adalah vaksin hidup dari stadium ookista (live vaccine) yang dapat dikembangkan, diproduksi secara masal serta dapat diaplikasikan di lapangan. Pengembangan live vaccine menggunakan attenuated live vaccine stadium ookista Eimeria dapat dijadikan alternatif untuk lebih efisien dan efektif dalam potensi proteksi dan biaya dibanding vaksin koksidiosis ayam jenis lain seperti killed atau vaksin sub unit. </p><p> Pada kenyataannya pengembangan dan penggunaan attenuated live vaccine untuk koksidiosis ayam selama ini kurang berhasil dengan baik dikarenakan pengembangan vaksin tersebut biasanya terbatas pada salah satu isolat (spesies) Eimeria saja (Livacox dan CoxAbic, masing-masing hanya berisi isolat E. tenella dan E. maxima, Williams, 2002; Wallach, 1997). Disamping itu juga, respon kekebalan yang terjadi akibat infeksi Eimeria bersifat spesies spesifik artinya vaksinasi dengan satu spesies Eimeria saja hanya dapat melindungi induk semang dari satu spesies tersebut, padahal infeksi alam biasanya terjadi campuran dari beberapa spesies Eimeria. Kondisi tersebut sangat tidak menguntungkan baik dari segi proteksi yang dihasilkan maupun secara ekonomi apabila program vaksinasi dilakukan dengan menggunakan satu isolat saja dengan konsekuensi vaksinasi dilakukan beberapa kali, oleh karena itu digunakan beberapa spesies Eimeria yang poten dan sering menyerang farm ayam sehingga dapat melindungi ayam dari infeksi beberapa spesies Eimeria secara comprehensive. Pengembangan polyvalent live seed vaccine dari stadium ookista spesies Eimeria dapat dilakukan dengan seleksi parent strain spesies Eimeria dari lapangan sebagai strain induk kemudian atenuasi menggunakan metode modifikasi prepaten period melalui serial pasase precocoius lines pada naive chicken dari masing-masing spesies Eimeria untuk menghasilkan spesies Eimeria low virulence dan dilakukan uji karakterisasi terhadap strain low virulence spesies Eimeria tersebut untuk sensitifitas terhadap obat, potensial reproduksi, patogenitas dan proteksi terhadap homologous dan heterologous challenges,. </p><p> Ada beberapa kriteria untuk pengembangan polyvalent live vaccine agar efektif dan berkualitas antara lain: strain harus sensitive terhadap obat, meskipun virulensinya rendah dan menyebabkan gejala klinis sedikit atau tidak sama sekali, strategi managemen memerlukannya untuk pengendalian parasit. Strain virulensinya harus rendah, harus mampu merangsang respon kekebalan tanpa menimbulkan penyakit yang berat. Strain harus mempunyai potensi reproduksi yang tinggi, produksi ookista yang tinggi akan menjadikan biaya produksi menjadi lebih murah dengan demikian biaya lebih efisien dan efektif. Strain harus dapat melindungi dari infeksi baik oleh strain induk atau strain dengan tingkat virulen yang berbeda dalam spesies yang sama. </p><p> Manfaat pengembangan polyvalent live vaccine bagi pemangku kepentingan/stakeholders adalah dengan adanya attenuated coccidiosis polyvalent live vaccine akan dapat digunakan untuk memprotek/melindungi ayam dari infeksi spesies Eimeria penyebab koksidiosis ayam yang sering dan biasa ditemukan di lapangan yang secara ekonomis (tenaga, biaya dan waktu) lebih menguntungkan daripada attenuated live vaccine yang hanya terdiri dari satu atau dua spesies Eimeria saja. Penggunaan attenuated coccidoisis polyvalent live vaccine sangat signifikan mengurangi penggunaan koksidiostat (menekan resistensi dan residu) dan efektif menurunkan kerugian dan biaya produksi akibat infeksi, khususnya mengantisipasi bila terjadi pembatasan atau bahkan larangan penggunaan koksidiostat dimasa yang akan datang. Efektifitas dan efisiensi penggunaan attenuated coccidoisis polyvalent live vaccine mendukung peningkatan sustainability dan profitability pada industri perunggasan di Indonesia. Industri perunggasan mampu menjadi industri lebih efisien dan dapat bersaing ditingkat global serta dapat membangun image produk dan industri yang baik. Mencegah penurunan nilai ekspor negara dari produk ekspor asal hewan ke negara tujuan ekspor yang memberlakukan standar yang sangat ketat terhadap adanya residu dalam produk daging atau telur. </p><p><br /></p><p><br /></p><p><b>Muchammad Yunus</b></p><p>Guru Besar Departemen Parasitologi Veteriner </p><p>Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga </p>aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-85308425256582163782020-09-18T21:48:00.000+07:002020-09-18T21:48:03.704+07:00Ramuan Ampuh Mempercepat Masa Buah<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-xmxIGqpkAOg/X2THusb7rAI/AAAAAAAABrI/7VjgykyMjDUkwCCRy8HMQBgd6PpJ_RlPQCNcBGAsYHQ/s1280/Sequ5ence%2B04.Still002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://1.bp.blogspot.com/-xmxIGqpkAOg/X2THusb7rAI/AAAAAAAABrI/7VjgykyMjDUkwCCRy8HMQBgd6PpJ_RlPQCNcBGAsYHQ/s320/Sequ5ence%2B04.Still002.jpg" width="320" /></a></div><br /> Bayak yang menanam tanaman buah namun setelah menunggu beberapa tahun lamanya tak kunjung berbuah juga, sudah habis biaya pembelian, perawatan dan sebagainya namun hasilnya sama saja. Hal ini sering terjadi pada tanaman apa saja.<p></p><p>Sebenarnya bayak penyebab yang mengakibtakan tanaman buah tidak kunjung berbuah salah satu faktornya adalah tanaman buah yang di tanam dengan menggunakan biji yang indukannya masih muda, ini sering sekali di lakukan niatnya tanpa modal namun justru akibatnya malah fatal karena sulit sekali berbuah.</p><p>Hal lainnya yang mnyebabkan tanaman tidkakunjung berbuah adalah karena kurangnya perawatan pemberoian pupuk kurang seimbang jadi pertumbuhan tanamn juga kurang baik pula.</p><p>Pemberian pupuk perangsang buah adalah salah satu solusi untuk mengatasi jika tanaman buah tidak kunjung berbuah.</p><p> Kali ini saya akan member resep khusus untk tanaman buah yang tidak kunjung berbuah dengan beberapa resep alamai dan tambahan EM4 namun perlu di perhatikan resep ini tidak di anjurkan untuk tanaman buah yang berbuah kurang dari 4 bulan karemna di khawatirkan berbuah dini ,</p><p>Bahan pembuatan pupuk perangsang buah</p><p>1. Masamix </p><p>( campuran pakan ayam )250 gr</p><p>2. Telur 6 Butir</p><p>3. Air kelapa 5 liter</p><p>4. Molase 250 ml</p><p>5, EM4 6 tutp botol</p><p>6. Bawang meah 5 Ons Di haluskan</p><p>Proses Pembuatan</p><p>Setelah kita mempersiapkan semua bahan tersebut langkah berikutnya adalah mencampukannya semua masukkan ke dalam wadah dan tutup rapat lakukan proses fermentasi kurang lebih satu bulan, jagan lupa untuk membuka setiap 3 hari sekali agar tidak meledak.</p><p>Jika sudah berumur 1 bulan kita bisa menggunakan bahan- bahan tersebut untuk pupuk perangsang buah.</p><p>Untuk prosese pengaplikasiannya adalah dengan mencampurkan dengan air dan bahan dengan perbandingan setiap 100 ml di campur dengan 15 liter air sumurlakukan pengocoran setiap 3 hari sekali semenjak usia tanaman berumur 2 minggu..</p><p>Penggunaan bahan ini di khususkan untuk tanaman yang berusia di atas 4 bulanbisa untuk tanaman buah dan bunga.</p><p><br /></p><p><br /></p>aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-3713752038750662702020-09-13T01:09:00.016+07:002020-09-18T21:48:26.804+07:00Proses Pembuatan Bakteri Fotosintesis/PSB (Rhodobacter Sphaeroides)<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Rd-IN3MG2ro/X10WNJMIzII/AAAAAAAABq4/9ujqQ3t1f0QaJfh-NPWOMXpYXwc8qjvnQCNcBGAsYHQ/s6000/IMG_2900.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3368" data-original-width="6000" src="https://1.bp.blogspot.com/-Rd-IN3MG2ro/X10WNJMIzII/AAAAAAAABq4/9ujqQ3t1f0QaJfh-NPWOMXpYXwc8qjvnQCNcBGAsYHQ/s320/IMG_2900.JPG" width="320" /></a></div><p></p><p>PSB atau dalam istilah kerennya di sebut juga sebagai Bakteri Fotosintesis adalh sebuah bahan yang akhir ini sering di gunakan oleh petani, PSB sendiri sebenuernya bukanlah pupuk namun lebih ke sebuah suplemen atau vitamin untuk tanaman, namun sangat bermanfaat sekali bahan ini bila di aplikasikan untuk tanaman karena memiliki sifat yang mujarab dan banyak sekali kegunaannnya.</p><p>Sebelum kita membahas lebih dalam tentang PSB akan lebih baik kita mempelajari terlebih dahulu tentang manfaat dari PSB tersebut agar kita tidak sia- sia ketika membuat PSB tersebut akan kita gunakan sebagai apa karena pembuatan PSB menyita waktu lama meski bahan yang di gunakan cukup sederhana.</p><p>Manfaat dari bakteri fotosintesis (PSB) Untuk tanaman</p><p>bebrpa amanfaat yang bisa kita dapatkan dari PSB di antaranya adalah :</p><p>. Jika PSB digunakan secara teratur dan terus menerus bisa mengurangi pemakaian suplemen, penggunaan pupuk bisa dikurangi hingga 50%, sehingga menurunkan biaya produksi.</p><p>. Dapat membantu menstimulasi kekebalan tanaman dengan baik. membuat kulit kayu atau batang yang kuat. lebih tahan terhadap serangga n hama.</p><p>. Dapat membantu Proses menstimulasi pertumbuhan akar tanaman untuk berkembang dan bercabang dengan baik, sehingga menghasilkan jumlah serat yang jauh baik.</p><p>. Jika PSB dikombinasikan dengan pupuk hasil fermentasi spti MOL/EM4 akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kualitas pupuk.</p><p>. Dapat merangsang bunga dengan cepat baik tanaman bunga maupun buah</p><p>Cara pembuatan Bakteri Fotosintesis/PSB (Rhodobacter Sphaeroides)</p><p>Setelah kita mengetahui apa dan manfaat PSB selanjtnya kita akan menuju proses pembuatan dan bahan – bahan apa saja yang akan kita butuhkan dalam pembuatan PSB</p><p>Bahan :</p><p>. 1 butir telur (ayam kampung, bebek, ayam negri) atau juga bisa menggunakan telur keong mas </p><p>. 1 sendok makan MSG (vetsin/micin)</p><p>. air sumur/air kolam ikan</p><p>. botol mineral bening 1.5L (3 botol)</p><p>. Saos ikan /saori ( jika ada )</p><p>Cara membuat PSB</p><p>Proses pembuatan PSB langkah awal adalah kocok terlebih dahulu telu baik kuning dan putih nya kemudian campurkan dengan micin dan aduk rata, isi botol air mineral ukuran besar ( 1.5 liter ) degan air bersih/air kolam ikan, tetapi jangan sampai penuh, sisakan ruang kosong utk mengocok isinya lalu masukkan 1,5 sampai 2 sendok makan campuran telur dan msg ke dalam botol berisi air tadi campuran msg dan telur tadi bisa kita dapatkan 3-4 botol kemudian tutup rapat dan jemur di tengah terik matahari minila 8 jam sehari.</p><p>Kocok setiap 2-3 hari sekali biasanya PSB akan berubah warna menjadi Coklat kemerahan sampai merah kehitaman untuk aktunya tidak menentu ada yang 1 minggu jadi bahkan ada yang sampai 3 bulan jadi.</p><p>Namun PSB sendiri terkadang tidak berwarna merah ketika jadi ada juga yang berwarna hijau namun itu juga bisa kit agunakan untuk tanaman.</p><p>Cara penggunaan</p><p>Jika di gunakan untuk sayuran dan bunga aplikasikan dengan dosisi 100-200ml/10L air</p><p>Jika di gunakan untuk tanaman buah dosis yang di gunakan 300-400ml/10L air</p><p>Untuk penggunaannya sangat lebih efektif semprotkan ke seluruh bagian tanaman, gunkan pada siang hari karena PSB membutuhkan sinar matahari jagan gubnakan di waktu mendung , gunakan 1 minggu sekali untuk tanaman</p><p>Untuk takaran sendiri tidak ada yang mutlak karena di suatu daerah berbeda iklim dan kondisi tanaman bisa mentukan takaran itu sendiri yang penting selalu mencoba dan perhatikan setiap tanaman apabila kurang bisa di tambah dosisnya begitu pula sebaliknya.</p><p>Demikianlah proses pembuatan PSB semoga bisa membatu dalam proses pembuatannya.</p><div><br /></div>aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-39789619182834316432020-08-29T13:11:00.025+07:002020-08-29T13:24:39.861+07:00Cara Pembuatan EM4 Sendiri Tanpa Beli<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-FVU4_jcm2gQ/X0nz52w3tjI/AAAAAAAABp0/ssalQKDX6q0-bGhDfq4IYJZlQx25N4mrgCNcBGAsYHQ/s6000/IMG_2898.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3368" data-original-width="6000" src="https://1.bp.blogspot.com/-FVU4_jcm2gQ/X0nz52w3tjI/AAAAAAAABp0/ssalQKDX6q0-bGhDfq4IYJZlQx25N4mrgCNcBGAsYHQ/s640/IMG_2898.JPG" width="640" /></a></div><p></p><p>EM4 Kepanjangan dari Effective Microorganism 4 adalah sebuah cairan yang berwarna kecoklatan yang berisi beberapa mikroorganisme hidup yang di hasilkan dari proses fermentasi dari berbagai macam bahan, cairan ini berfungsi sebagai pupuk dan juga bisa di gunakan dalam proses campuran pembuatan pupuk cair dan kompos karna sangat efektif dalam proses penguraian jika menggunakan EM4.</p><p>EM4 bisa di beli di took- took pertanian, namun apakah EM4 bisa di buat sendiri ? sudah bayak beredar beberapa campuran pembuatan EM 4 itu sendiri walaupun mungkin tidak sama persisi kadungan di dalamnnya karna EM4 dari buatan pabrik tentunya sudah di lakukan beberapa pengujian dan di lakukan beberapa tes sebelum di luncurkan dan di jul ke masyarakat.</p><p>Namun bila kita ingin membuat sendiri kita bis amembuatnya dari beberpaa bahan yang saya akan tulis melalui cacatan berikut.</p><p>Beberapa bahan yang di gumakan dalam pembuatan EM4 sendiri sebenarnya sangat mudah sekali di dapatkan di lingkungan kita, berikut caranya..</p><p>Alat dan Bahan :</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><span style="white-space: pre;"> </span>0,5 kg pepaya matang atau kulitnya</li><li><span style="white-space: pre;"> </span>0,5 kg pisang matang atatu kulitnya</li><li><span style="white-space: pre;"> </span>0,5 kg nanas matang atau kulitnya</li><li><span style="white-space: pre;"> </span>0,25 kg kacang panjang segar</li><li><span style="white-space: pre;"> </span>0,25 kg kangkung air</li><li><span style="white-space: pre;"> </span>1,5 kg batang pisang muda (bagian dalam)</li><li><span style="white-space: pre;"> </span>1 kg gula pasir</li><li><span style="white-space: pre;"> </span>0,5 liter air nira atau air kelapa</li><li><span style="white-space: pre;"> </span>Ember/tong</li><li><span style="white-space: pre;"> </span>Jerigen</li><li>Saringan</li></ol><p></p><p>Cara pembuatan :</p><p>Bahan no 1 – 6 diblender kemudian masukkan kedalam ember, lalu masukkan gula pasir dan air kelapa/air nira, aduk hingga tercampur rata</p><p>Ember ditutup rapat dan simpan selama 7 hari, Ember yang berisi adonan disimpan ditempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung/di dalam rumah lalu setelah 7 hari cairan yang dihasilkan diambil dan disaring</p><p>Setelah disaring masukkan cairan tersebut kedalam jerigen dan ditutup rapat EM4 dan siap digunakan.</p><p>EM4 yang sudah jadi dapat bertahan selama 6 bulan dalam penyimpanan.</p><p>Semoga cara ini bisa bermanfaat jika anda ingin membuat EM4 sendiri di rumah dengan modal seminim mungkin anda bisa membuat sendiri walaupun seberarnya harga EM4 sendiri tidak terlalu mahal.</p><p><br /></p>aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-49310203393408133552020-08-24T21:19:00.001+07:002020-08-24T21:19:11.621+07:00Cara Pembuatan Bio M – Bio Multi Fungsi Dari Bahan Alam<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-FPwAkeBEvrs/X0PLb7QfUOI/AAAAAAAABpI/tJg6SdgAkhckAzOoUN-eidZT4u1dmgC-wCNcBGAsYHQ/s1280/Sequence%2B0d4.Still002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://1.bp.blogspot.com/-FPwAkeBEvrs/X0PLb7QfUOI/AAAAAAAABpI/tJg6SdgAkhckAzOoUN-eidZT4u1dmgC-wCNcBGAsYHQ/s640/Sequence%2B0d4.Still002.jpg" width="640" /></a></div> Pupuk Adalah salah satu makanan yang di butuhkan untuk tanaman, untur- unsure nutrisi yang terkadnung di dalam tanah sebenarnya sudah memenuhi kebutuhan tanaman, anmun bila tanah di pakai untuk menanam secara terus menerus lama kelamaan tanah akan kehilangan unsure haranya yang di butuhkan tanaman.<p></p><p>Untuk itu di butuhkan pupuk yang berfungsi untuk membantu menyuburkan tanaman, belakangan ini banyak sekali penggunaan pupuk kimia yang di gunakan petani memang sangat cepat sekali perkembangannya bila menggunakan pupuk kimia namnun dalam jangka panjang tanah akan rusak akibat kimi yang di berikan secara terus menerus dan juga tanaman buah atau sayuran yang menggunakan bahan kimia tidak baik bila di konsumsi secara terus menerus.</p><p>Pupuk ada yang organic ada juga yang non organi, pupuk organic di hasilkan dari alam seperti dari buah, batang tanaman, daun hewan dan semua dari alam tanpa menggunakan bahan kimia. </p><p>Pupuk ini yang di anjurkan untuk memperbaiki kesuburan tanah dari tanah yang mulai tidak subur agar kembali subur dengan di berikan pupuk organic, memnag terkadang lebih lamam prosesnya bila menggunakan pupuk kimia namun pengguanaan pupuk organic tentu sangat menyehatkan dan juga tanah yang di berikan pupuk organic akan semakin subur.</p><p>Salaha satu pupuk organic yang akan kita bahas kali ini adalah Bio Multi Fungsi atau di singkat Bio M seperti anaman yang tidak asing dengan Bio M, Pembuatan bio M menggunakan bahan dari alam semuanya dan pembuatannya sangat mudah.</p><p>Funsi Bio M sendiri bisa meyuburkan tanaman, bisa mentralkan tanah,Sebagai activator, sebagai nutrisi tanaman, sebagai boster, bila anda memiliki tanah gambut bisa di gunakan pupuk Bio M dan berbagai macan funsinya bia anda lihat setelah anda mengaplikasikannya..</p><p>Berikut ini adalah<a href="https://www.inspirasipertanian.com/2020/08/cara-pembuatan-bio-m-bio-multi-fungsi.html" target="_blank"> proses pembuatan Bio M</a></p><p>Bahan- bahan</p><p>1 kg gula pasir</p><p>1 ons tepung sagu</p><p>1 buah nanas</p><p>0.5 kg dedek</p><p>3 ons trasi atau 1 kg atau kepala udang</p><p>1 buah kohe ayam yang belum terkena sinar matahari</p><p>Cara pembuatan</p><p>Campurkan semua bahan kecuali kohe ayam kedalam kuali dan rebus menggunakan 5 liter air bersih setelah mendidih biarkan hingga dingin dan campurkan kohe ayam.</p><p>Stelah itu diamkan selama 3 hari 3 malam baru bisa di gunakan untuk pupuk tanaman anda.\</p><p>Cara pakai</p><p>Penggunaan Bio M yaitu untu 1 liter Bio M di campur dengan 100 liter air dan campur 1 kg gula setelah itu sprai ke tanah.</p><p><br /></p>aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-12550697701223782372020-08-23T02:02:00.000+07:002020-08-23T02:02:12.959+07:00Cara Membuat Booster Perangsang Bunga<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Jb1SJKDxLls/X0Fq8Llb9mI/AAAAAAAABo8/fLTDduxGnFcvT-iGLK9HIdRHTAnf8rNPgCNcBGAsYHQ/s1051/boster%2Bbunga.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="590" data-original-width="1051" src="https://1.bp.blogspot.com/-Jb1SJKDxLls/X0Fq8Llb9mI/AAAAAAAABo8/fLTDduxGnFcvT-iGLK9HIdRHTAnf8rNPgCNcBGAsYHQ/s640/boster%2Bbunga.png" width="640" /></a></div> Tanah Dalah tempat hidup suatu tumbuhan, di tanah yang sehat tanaman akan tumbuh dengan subur dan bisa menghasilkan buah yang maksimal, namun karena adanya berbagai jenis pengolahan lahan, dan berbagai pemberian benda- benda lain tanah semakin lama akan berkurang unsure kadnungan yang menyehatkan tanaman.<p></p><p>Beberap ayanaman buah akan tetep tumbuh namun sangat sulit hidup sehat, walaupun hidup tanaman terkadang susah sekali berbuah, setiap kali akan muncul bunga baru bunga akan rontok dan akibatnya buah tidak akan bisa jadi.</p><p>Bahkan beberapa tanaman buah tidak bisa muncul bunga untuk bakal buah walaupun tanaman buah tersebut sudah berumur dan sebenarnya sudah waktunya berbuah.</p><p>Untuk mengatasi itu semua di perlukanlah tindakan manusia untuk membantu agar tanaman bisa berbuah dengan baik, bebrapa took pertanian seberanrnya sudah menyediakan pupuk- pupuk tersebut atau juga booter buah yang membatu agar tanman bisa cepat berbubga dan tidak mudah rontok.</p><p>Namun sekali lagi pupuk yang kita beli dari took pertanian sifatnya kimi dan benda atau pupuk yang mengandung kimia akan menyebabkan tanah akan rudak</p><p>Ada beberpapa bahan khusus yang bisa di buat agar kita bisa membuat boster sendiri untuk agar tanaman buah cepat berbuah. Berikut adalah penjelasannya.</p><p>Cara Membuat Booster Perangsang Bunga.</p><p>Bahan- bahan</p><p>1.<span style="white-space: pre;"> </span>Pocaris Sweet atau air kelapa, pakai takaran botol air mineral kecil</p><p>2.<span style="white-space: pre;"> </span>Yakul 1 Botol</p><p>3.<span style="white-space: pre;"> </span>Micin 2 Sdt</p><p>4.<span style="white-space: pre;"> </span>1 Btr Kuning telur</p><p>Cara Pembuatan</p><p>Bahan – bahan tersebut nantinya bisa kita aduk hingga rata dan masukkan ke dalam wadah tutup dan kemuidan fermentasi 3 sampai dengan 7 hari . bila aromanya sudah seperti bau tape proses fermentasi berhasil dan bisa di buat dan di gunakan . dan jagan lupa untuk 2-3 hasri sekali buka tutup perlahan agar gas yang ada di dalamnya bisa terbuang </p><p>Cara Aplikasi</p><p>Untuk proses pengunaannya kita pakai boster 5 sampai dengan 10 ml di campur dengan 1 liter air bersih siram ke daun tanaman atau kocor ke tanaman gunakan 1 sampai dengan 2 minggu sekali.</p><p>Oke demiakian proses pembuatan boster buah.</p><p> </p><p><br /></p>aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-77290894018158914502020-08-13T15:53:00.012+07:002020-08-13T16:00:34.073+07:00Cara Buat Obat Untuk Kutu Kebul Dari Bahan Organik<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-mdPHOZc_LI4/XzUBE2sX5MI/AAAAAAAABow/2rBW2ivJmGAr2C47mQ9db8td-J3YUOBKwCNcBGAsYHQ/s1280/Sequen44ce%2B04.Still002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://1.bp.blogspot.com/-mdPHOZc_LI4/XzUBE2sX5MI/AAAAAAAABow/2rBW2ivJmGAr2C47mQ9db8td-J3YUOBKwCNcBGAsYHQ/s640/Sequen44ce%2B04.Still002.jpg" width="640" /></a></div><p></p><p>Hama adalah salah satu penyakit yang di timbulkan dari serangga dan jenis hewan lainnya yang bisa merusak tanaman kita, berbagai jenis serangga ini ada yang baik untuk tanaman ada juga yang di anggap sebgai hama tanaman, salah satu hama yang yang sering menggagu tanaman kita adalah kutu kebul, kutu kebul berwarna putih bentuknnya seperti kupu- kupu namun dengan ukuran mini, jika jumblahnya satu atau tiga ekor tidak masalah sebenarnnya namun sayangnya keberadaan kutu kebul sering bergerombol dan jumblahnnya bisa mencapai ribuan menempel di tanaman.</p><div class="separator" style="clear: both;"><p>Hewan ini makan seperti menyerap sari makanan di tanaman kita, dalam jangka waktu yang cukup lama tanaman nantinya akan mongering dan bila tidak di tangani dengan serius tanaman akan mati lama kelamaan kalopun hidup pertumbuhannya tidak bisa normal jika tanaman berbuah , buah yang di hasilkan tidak layak di konsumsi atau di jual belikan dan jika tanaman itu sayuran daunnya akan berwarna tidak menarik.</p><p>Sbenarnya banyak yang jual di pasaran obat untuk membrantas kutu kebul ini namun obat ini sifatnya kimiawi, kita juga tahu pemakaiaan obat kimiawi jika di gunakan sesering mungkin dan di konsumsi seseorang dalam waktu lama tentu tidak baik untuk tubuh selain itu obat kimiawi tentunya harus beli dan haeganya cukup mahal.</p><p>Dalam dunia pertanian ada istilah organic dan nonorganic, organic adalah semua jenis yang di butuhkan oleh tanaman di hasilkan dari alam seperti daun, batang. Buah, daun, kotoran hewan, ikan segar dan lain sebagainnya tanpa campuran bahan kimia, sedang non organic di hasilkan dari proses kimiawi yang bisa membuat tanaman bisa tumbuh dengan baik.</p><p>Katena judul yang saya bahas adalah <a href="https://www.inspirasipertanian.com/2020/08/cara-buat-obat-untuk-kutu-kebul-dari.html" target="_blank">Cara Buat Obat Untuk Kutu Kebul Dari Bahan Organik</a></p><p>Kali ini saya akan membahas proses pembuatannya dengan cara yang mudah dan gampang untuk di praktekkan, Berikut adalah bahan dan cara pembuatannya. </p><p>1 Sendok teh sabun cuci bubuk atau deterjen kemudian Larutkan dengan segelas air. </p><p>2 sendok makan minyak goreng larutkan di larutan sabun. </p><p>Tambahkan juga 2 sendok makan gula putih aduk sampai larut boleh tambah air. </p><p>Larutan diatas jadikan 5 liter semprotkan ke tanaman. Semua kutu kutuan akan segera sembuh.</p><p>Semua bahan tentunya mudah bukan untuk kita buat, dan pastinya kita tidak harus repot – repot membeli obat dengan harga yang mahal cukup memanfaatkan barang di sekitar rumah kita sudah bisa di buat obat.</p><p>Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan semoga bisa membantu.</p></div>aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-43797801728157196772020-06-06T09:29:00.000+07:002020-06-06T15:12:24.982+07:00Memulai Pembuatan Tambulapot Dari Awal Hingga Akhir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-scIICR4zzDY/WzbqhVWP7UI/AAAAAAAAAvI/NJV4sJFFhs4KCIjhh_4hg2pYK8PjZmiGACLcBGAs/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="1000" height="320" src="https://4.bp.blogspot.com/-scIICR4zzDY/WzbqhVWP7UI/AAAAAAAAAvI/NJV4sJFFhs4KCIjhh_4hg2pYK8PjZmiGACLcBGAs/s640/Untitled-1.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
Beberapa pembeli dan pengunjung baik di blog dan di media sosial
masih sering sekali ada yang bertanya bagaimana proses pembuatan tambulapot,
sebenarnya pembuatan tambulapot sediri tidaklah sulit seperti yang kita pikir namun
perlu juga latihan agar kita mengetahui hal apa saja yang di butuhkan oleh
tanaman tersebut.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak asal tanam saja dan menunggu agar tanaman bisa
berbuah, tentunya butuh perawatan yang extra lebih di banding kita menanam di
lahan biasa, bila di lahan bisa tanaman akan lebih leluasa mencari sari- sari
makanan berbeda dengan dengan sistem tambulapot tanaman akan di batasi karena
proses penamanannya di lakukan di dalam sebuah pot yang ruang lingkupnya cukup
terbatas sekali.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk itu yang harus kita lakukan adalah media awal yang
kita gunakan harus benar- benar super sesuai yang di butuhkan tanaman dan tentunya
perawan yang terjamin agar tanaman tidak kekurangan akan kebutuhan protein dan
zat makanan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Namun di samping itu semua ada 1 hal yang tidak bisa di
tinggalkan yaitu bibit tanaman yang super, dalam proses penanaman ada berbagai
metode yang sering di gunakan untuk mendapatkan bibit yang paling mudah adalah
proses menanam dengan menggunakan dari biji, untuk tanaman sejenis sayur –
sayuran, semangka, melon itu bisa menggunakan biji untuk proses penanamannya
karena kita bisa mengembangkan benih hibrida dari biji namun untuk jenis tanam<span lang="EN-US">a</span>n buah seperti kelengkeng,
mangga, jambu, durian dan jenis tanaman buah lainnya untuk sekarang proses
pembuatan bibit unggul dari biji masih belum bisa di praktekkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Namun pembuatan bibit unggul dari tanaman itu hanya bisa di
lakukan dengan sistem okulasi , cangkok, stek dan lain-lain yang artinya kita
hanya bisa mengembangkan bibit unggul yang di ambil dari bagian tanaman yang
sudah hidup lalu di jadikan bibit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Proses ini sangat ampuh di banding kita tanam dari biji,
misalnya dari segi pertumbuhan, tanaman akan cepat tumbuh cepat dan juga proses
berbuahnya juga lebih cepat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Nah inilah yang kita perlukan bibit bagaimana yang harus
kita pakai untuk membuat tambulapot, sebaiknya pilih jenis bibit hasil okulasi
atau cangkokan yang sudah terbukti ampuh dan cepat berbuah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Namun tidak semua jenis buah bisa di di terapkan dengan sistem
tambulapot tidak semua jenis tanaman buah, sebaiknya pilihlah jenis tanaman
buah yang memiliki bentuk ukuran kecil contoh saja jenis jambu air, jambu,
kelengkeng, jeruk, mangga ini adalah sebagian dari buah tersebut.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Nah untuk lebih lengkapnya saya akan merangkumnya menjadi
beberapa paragrap a<span lang="EN-US">g</span>ar
mudah di pahami. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<h2 style="text-align: left;">
Cara Membuat Tambulapot</h2>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
1. Pilih jenis tanaman hasil okulasi sebaiknya pilih tanaman
buah seperti jeruk, mangga, jambu air, jambu yang mudah perawatannya bila masih
pemula<span lang="EN-US"> bisa di oarder di <a href="http://www.galeritani.com/">www.galeritani.com</a> </span>.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2. Pakai pot dengan media 50 cm atau lebih, semakin besar
semakin baik agar kebutuhan nutrisi bisa tertampung sempurna di media.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
3. gunakan media penanaman dengan campuran Tanah : Sekam
Padi : Pupuk Kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
4. setelah media siap masukkan bibit yang sudah di beli ke
dalam pot, lakukan penyiraman dengan cukup air.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
5. lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organic sampai
umur 2 tahun <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Setelah itu setiap 4 bulan sekali tambahkan pupuk NPK 15 :
15 : 15 sebanyak 25 gram per pot sejak umur 3 tahun dan seterusnya lalu setelah
tanaman tumbuh besar beri pupuk 100 gram dengan pupuk yang sama dengan cara
pupuk di benamkan ke tanah dan siram air secukupnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
6. ganti tanah 1 tahun sekali namun akan lebih baik 2 kali
dalam 1 tahun dengan media campuran yang sama.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
7. lakukan pemangkasan tanaman agar tanaman tampak pendek
pada bagian atas yang menonjol ketika tanaman tinggi 70 -100 cm.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
8. gunakan juga pupuk perangsang buah atau bunga ketika
tanaman sudah berumur kurang lebih 1- 2 tahun agar pertumbuhan buah lebih cepat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Setiap tanaman bisa berbeda – beda proses perawatannya
tergantung kondisi lingkungan di sekitar dan jenis tanaman tersebut, namun pada
dasarnya proses ilmu dasarnya sama dan pengalaman adalah ilmu yang terbaik
untuk memulai proses pembuatan tambulapot agar bisa menghasilkan tambulapot
yang super dan memiliki mutu terbaik.<o:p></o:p></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-82576789127366355392020-06-03T09:40:00.001+07:002020-06-06T15:18:54.604+07:00Yang Perlu Kamu Ketahui Dari Ikan Belida, Dari Ciri-ciri Hingga Proses Pembesarannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-5Noj7hs3mhc/XttRRLENvJI/AAAAAAAABnQ/3MHJhci1Sn8IG9VA6tIxRSa8k3wJ5N71QCNcBGAsYHQ/s1600/ikan%2BBelida.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ikan Belida" border="0" data-original-height="309" data-original-width="555" height="356" src="https://1.bp.blogspot.com/-5Noj7hs3mhc/XttRRLENvJI/AAAAAAAABnQ/3MHJhci1Sn8IG9VA6tIxRSa8k3wJ5N71QCNcBGAsYHQ/s640/ikan%2BBelida.jpg" title="ikan Belida" width="640" /></a></div>
<div>
<br />
Indonesia merupakan salah satu <b><a href="https://www.agrositex.com/2020/06/10-negara-luas-lahan-pertanian-terluas-di-dunia.html" target="_blank">negara dengan luas lahan pertanian terluas di dunia</a></b>. Namun tidak hanya sampai disitu saja, Indonesia juga dikenal sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah greenland. Hal ini membuat Indonesia dipenuhi oleh satwa-satwa air yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah Ikan Belida.</div>
<div>
<br /></div>
Ikan Belida merupaka jenis ikan sungai yang memiliki punggung seperti pisau. Ikan ini memiliki nama lain seperti ikan lopis. Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang yang dikenal sebagai kemplang. Tampilannya yang unik juga mmebuatnya dipelihara di akuarium sebagai ikan hias. Hingga saat ini, Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan telah membudidayakan, menangkarkan, serta memperbanyak ikan belida.<br />
<div>
<br /></div>
<h3 style="text-align: left;">
<b>Ciri Khas Ikan Belida</b></h3>
<div>
Ikan air tawar memiliki ciri khas yang membedakannya dari ikan lainnya berupa punggung pisau dan meninggi sehingga bagian perut tampak lebih lebar dan pipih. Begitu juga halnya dengan ikan belida atau yang biasa disebut <i>lopis</i> ini yang memiliki ciri khas berupa sirip duburnya menyambung dengan sirip ekor berawal tepat di belakang sirip perut yang dihubungkan dengan sisik-sisik kecil.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ikan ini memiliki bentuk kepala yang sangat dekat dengan punggung dan rahangnya memanjang sesuai dengan pertambahan umur hingga melewati batas bagian belakang mata pada ikan yang sudah dewasa.</div>
<div>
<br /></div>
<h3 style="text-align: left;">
Kebiasaan Hidup di Alam</h3>
<div>
Penyebaran ikan ini di Sumatera, Kalimantan hingga Jawa barat. Bisa mencapai bobot maksimal hingga 20 kg (tergantung jenisnya). Ikan ini termasuk karnivora dengan pakan berupa usus ayam, ikan kecil, udang, dan cacing terutama cacing tanah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di alam liar, ikan ini dapat tumbuh dengan pesat saat musim hujan karena melimpahnya jumlah pakan pada kondisi tersebut. Namun pada musim kemarau populasi pakan mereka berkurang. Ikan betina lebih banyak makan daripada jantan yaitu berupa ikan-ikan kecil, serangga, dan cacing.</div>
<div>
<br /></div>
<h3 style="text-align: left;">
<b>Cara Memilih Induk Terbaik</b></h3>
<div>
Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam proses pemijahan ikan belida diperlukan induk yang baik dengan kualitas yang unggul. Berikut yang perlu kamu ketahui terkait induk terbaik dari ikan belida.</div>
<h4 style="text-align: left;">
<b>Induk Betina</b></h4>
<div>
<ul style="text-align: left;">
<li>Memiliki sirip perut yang relatif pendek serta tidak menutupi bagian kelaminnya (urogenital)</li>
<li>Ketika alat kelaminnya sudah matang bagian perut tampak lebih besar dan kelaminnya berwarna merah</li>
</ul>
<h4 style="text-align: left;">
Induk Jantan</h4>
</div>
<div>
<ul style="text-align: left;">
<li>Memiliki sirip perut lebih panjang dan menutupi bagian kelamin</li>
<li>Alat kelamin berbentuk tabung dan berukuran lebih kecil daripada induk betina</li>
<li>Induk jantan siap pijah saat bagian urogenitalnya berubah warna menjadi merah dan mengeluarkan cairan putih ketika di tekan/diurut.</li>
</ul>
<div>
<blockquote>
Baca juga <b><a href="https://www.agrositex.com/2020/04/tips-dan-trik-memilih-indukan-lele-berkualitas.html" target="_blank">Cara Memilih Induk Lele Terbaik, 100% Work</a></b></blockquote>
<b><a href="https://www.agrositex.com/2020/04/tips-dan-trik-memilih-indukan-lele-berkualitas.html" target="_blank"></a></b></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<h3 style="text-align: left;">
Pemijahan</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Ikan ini memiliki kebiasaan melakukan proses pemijahan pada kedalaman 1 m. Kamu bisa mengubah kebiasaan ini dengan meletakkan batang bambu atau papan kayu sebagai tempat penempelan telur mereka. Periode pemijahan yang disarankan yaitu pada musim hujan (Agustus-Maret). Dalam sekali pemijahan ikan belida mampu menghasilkan setidaknya 288 butir telur bahkan bisa mencapai dua kali lipatnya jika kondisi mendukung. Keberhasilan pembuatan mencapai 30-100 %.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Larva ikan belida akan menetas pada saat mencapai 72 - 120 jam. Pastikan suhu air kolam diatur sedemikian rupa hingga mencapai 29-30 deraja celsius.</div>
<div>
<br /></div>
<h3 style="text-align: left;">
Pendederan</h3>
<div>
Tahukah kamu? larva ikan belida memiliki sifat kanibalisme loh. Benih yang baru berusia tiga hari bahkan sudah mampu untuk memakan artemia. Ikan belida adalah ikan nokturnal, mereka mulai berburu pada sore hari. Ikan ini sering ditemukan pada bagian bawah pepohonan atau tempat-tempat yang gelap.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
</div>
<blockquote>
<div>
Baca juga <b><a href="https://www.agrositex.com/2020/05/air-injection-technology-meningkatkan-produktivitas-pertanian.html" target="_blank">Air Injection Technology, Mampu Tingkatkan Produksi Hingga 12-34 %</a></b></div>
<div>
</div>
</blockquote>
<div>
<br /></div>
<div>
Proses pendederan ikan ini memakan waktu hingga 30 hari. Saat hari ke 30 benih ikan akan mencapai ukuran 15-17 cm dengan berat mencapai 10-12 g. Saat itulah ikan tersebut sudah bisa ditebar di kolam yang lebih luas untuk proses pembesaran.</div>
<div>
<br /></div>
<h3 style="text-align: left;">
Pembesaran</h3>
<div>
Biasanya ikan belida dibesarkan di Keramba Jaring Apung (KJA). Tapi kamu bisa membesarkannya di kolam biasa dengan catatan harus melakukan pengapuran sekitar 50-125 g/m2 nya. Setelah pengapuran lakukan pengeringan selama 1-2 hari kemudian diisi air dengan ketinggian 60-100 cm. Benih yang sudah melalui proses pendederan sudah siap tebar saat hari ke 3-5 setelah pengisian air. Atur suhu kolam dengan rentang suhu 20 - 30 derajat celsius.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Padat tebar benih yang disarankan adalah 5-10 ekor/m2 atau 500-1000 ekor untuk kolam dengan luas 100 m2. Proses pembesaran menghabiskan waktu sekitar 12 bulan hingga panen. Agar bisa dilepas ke pasar, ikan belida harus mencapai bobot minimal seberat 0,5-0,7 kg/ekor.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pisahkan ikan belida yang besar dan ikan belida yang kecil agar tidak terjadi insiden saling memangsa karena sifat kanibalisme belida tadi.</div>
</div>
Weinzhttp://www.blogger.com/profile/15265404327893152336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-8426622813395184462020-06-01T17:19:00.000+07:002020-06-06T15:16:37.372+07:00Tips Membuat Pakan Ikan Sidat Alami Dengan Bahan Yang Mudah Ditemukan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-UNXnhYwE3Ys/XttQsrB1L1I/AAAAAAAABnI/KCS3V-pd6PoYe_Oap5kwTqCYtxDGyF6xACNcBGAsYHQ/s1600/pakan%2Balami%2Bikan%2Bsidat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ikan Belida" border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://1.bp.blogspot.com/-UNXnhYwE3Ys/XttQsrB1L1I/AAAAAAAABnI/KCS3V-pd6PoYe_Oap5kwTqCYtxDGyF6xACNcBGAsYHQ/s640/pakan%2Balami%2Bikan%2Bsidat.jpg" title="ikan Belida" width="640" /></a></div>
<div>
<br />
Ikan Sidat atau biasa disebut belut moa adalah salah satu peluang bisnis perikanan yang paling menggiurkan di zaman now. Pasalnya ikan ini sudah lama menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia ke negara-negara maju seperti Jepang. Kita sering menyebutnya dengan nama sidat jepang (<i>Unagi</i>)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ikan yang bernama latin o<i>rdo Anguilliformes</i> ini merupakan kelompok ikan yang memiliki tubuh berbentu menyerupai ular.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Btw, sebelum kamu mengetahui cara pembuatan makanan ikan sidat ada baiknya kamu ketahui terlebih dahulu <a href="https://www.agrositex.com/2019/02/budidaya-ikan-sidat-peluang-bisnis-menggiurkan.html"><b>Cara Budidaya Ikan Sidat.</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ok, jika kamu sudah paham teknik budidaya ikan sidat. Kini kita masuk ke bagian pentingnya yaitu cara membuat makanan ikan sidat organik dengan bahan yang mudah kita dapatkan di sekitar kita.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Langsung saja, check it out.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ikan sidat sama seperti ikan lainnya yang membutuhkan makanan yang bernutrisi tinggi agar bisa tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Kamu bisa membuat pakan ikan sidat sendiri di rumah dengan mengikut langkah-langkah berikut ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Jenis Pakan</b></div>
<div>
Ikan sidat dapat diberikan pakan mulai dari pakan alami, pelet, pakan buatan, dan pakan yang berbentuk seperti pasta. Namun pada kesempatan kali ini kita akan mencoba membuat pakan dari bahan yang mudah didapatkan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Pakan Alami</b></div>
<div>
Bahan pembuatan pakan alami dapat terbuat dari Tepung ikan, Tepung udang, Usus ayam, Minyak Ayam, Cacing sutra, Tepung Jagung, Terasi, Yakult, Vitachik dan Air.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Semua bahan perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Proses pembuatan pakan alami</b></div>
<div>
Pertama-tama kamu kumpulkan semua bahan yang diperlukan kemudian ketahui kadar protein dari setiap bahan baku yang sudah dipaparkan tadi. Setelah diketahui perhitungan protein maka campurkan semua bahan baku dengan tepung jagung, vitachik, yakult, dan terasi dengan komposisi yang secukupnya. (tidak ada komposisi yang benar-benar ideal)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aduklah sampai merata kemudian setelah adonan menjadi halus lalu dipanaskan di panci selama beberapa menit untuk mematikan bakteri-bakteri yang tidak baik bagi ikan sidat.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Setelah itu jemur hingga kering dan terakhir sajikan pakan dalam bentuk pasta.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Belut sidat akan memiliki bobot sekitar 250-400 g/ekor saat berumur 7-8 bulan. Pastikan kamu rutin memberikan makan ikan sidat dengan pakan alami diatas.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Oh ya, bagi kamu yang ingin mengetahui <a href="https://www.agrositex.com/2020/04/tips-dan-trik-memilih-indukan-lele-berkualitas.html"><b>cara memilih indukan lele yang berkualitas</b></a>, silahkan klik aja link tadi.</div>
</div>
Weinzhttp://www.blogger.com/profile/15265404327893152336noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8039265249316195672.post-17295675997528179962020-01-23T23:55:00.000+07:002020-01-23T23:55:27.240+07:00Cara Menyuburkan Tanaman Yang Sudah Menguning Jadi Hijau Kembali<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-trw7uNXB9dQ/XinPThdRmaI/AAAAAAAABgA/cMdxs2qwXxoSGgDKjVZGoqnSIz7iWguYwCNcBGAsYHQ/s1600/6c174f68-66c5-492f-9d7f-16ea6509f044-mobile%2Bcopy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://1.bp.blogspot.com/-trw7uNXB9dQ/XinPThdRmaI/AAAAAAAABgA/cMdxs2qwXxoSGgDKjVZGoqnSIz7iWguYwCNcBGAsYHQ/s640/6c174f68-66c5-492f-9d7f-16ea6509f044-mobile%2Bcopy.jpg" width="640" /></a></div>
Beberapa petani sebagian muangkin akan bingung atau biasa saja katika daun tanaman berwarna kuning, tanaman yang memiliki daun kekuningan menunjukkan bahwa tanaman tersebut kurang sehat, banyak factor yang mnyebabkan tanaman menguning.<br />
<br />
Tanaman yang menguning jika di biarkan terus menerus buakan tidak mungkin tanaman tersebut nantinya akan mati jika tidak di tangani dengan segera, kalauun hidup hasil buahnya tidak akan tumbuh lebat seperti yang di harapkan.<br />
<br />
Sebenarnya banyak obat yang di jual di pasaran untuk menagani penyakit ini namun tentunya dengan menggunakan pupuk kimia, dalam waktu dekat memang pupuk kimia bagus untuk tanaman karena kerjanya cukup cepat namun berbeda dengan kita menggunakan bahan organic.<br />
<br />
Pupuk yang di hasilkan dari kimia mungkin bagus untuk waktu dekat, tanaman akan tumbuh cepat subur dan sehat namun jangka panjangnya tanah akan mudah sekali rusak dan bakteri akan terus beradaptasi sehinga lama kelamaan akan susah di obati dan pada waktu itu terjadi tanah sudah rusak dan akibatnya tanaman susah tumbuh dengan subur dan lama kelamaan tanah tidak bisa di Tanami .<br />
<br />
Berbeda dengan pupuk organic mungkin prosesnya lama bila kita menggunakan pupuk organic, namun pupuk organic sifatnya memperbaiki tanah dan akibatnya dalam jangka panjang tanah akan semaikin subur dan tentunya itu baik untuk tanamna ya walaupun prosesnya cukup memakan waktu.<br />
Di kesemoatan kali ini saya akan embahas puuk organi yang fungsinya untuk menghijaukan tanaman yang menguning dengan pupuk KOMPOS HULK<br />
<br />
Pupuk ini di buat dengan bahan- bahan organic dan bisa di di guanakan semau- mau dan prosesnya gampang.<br />
<br />
Berikut ini proses pembuatan komos dan bahan yang di gunakan.<br />
<br />
Bahan :<br />
<br />
1. kohe ayam,kohe kmbing (sudah matang) dengan perbandingan 1 : 1.<br />
2. tepung batu pospat atau quano, boleh ganti kompos bonggol pisang dosis di sesuikan.<br />
3. abu pembakaran<br />
4. arang.<br />
5. PGPR<br />
6. Asam batu yg sudah berjamur.<br />
<br />
Cara pembuatan :<br />
Campurkan semua bahan dengan kelembaban 50 sampai 60 persen. Simpan di tempat sejuk terhindar dari matahari agar mikroba tetap setia setelah kurang lebih 1 minggu baru bisa di guanakn untuk tanaman yang sudah menguning.<br />
<br />
Cara penggunaannya :<br />
Untuk proses pengunaanya cukup mudah, karena ini pupuk kompos yang di buat dari alam tentu tidaka ada takaran resminya dan semakin banyak semakin bagus juga, dan silahkan tabor ke tanaman anda masing - masing<br />
<br />
Demikian proses pembuata kompos dengan bahan alami semoga ini bisa bermanfat.<br />
<br /></div>
aynahttp://www.blogger.com/profile/15685196284119863781noreply@blogger.com0