Tentu kita sudah tidak asing lagi apa yang di sebut dengan tanah liat, tanah liat sering di
gunakan sebagai bahan untuk membuat aksesoris rumah seperti guci, kendi, patung
dan lain sebagai nya yang dalam proses pembuatannya menggunakan bahan dari
tanah liat, namun untuk pembahasan kali ini saya akan menggunakan tanah liat
sebagai media dalam penyemaian.
Tanah liat yang kita gunakan bukan sembarang tanah liat,
pilih jenis tanah liat merah yang mempunyai
tingkat kelembapan tertentu, namun dalam pembuatan medai semai tidak
serta merta kita menggunakan tanah liat seutuhnya namun ada campuran media lain
yang kya gunakan dalam pembuatan media semai.
Ciri-ciri tanah liat
Tanah liat adalah jenis tanah yang memiliki ciri khusus
salah satunya adalah tanah liat memiliki sifat lengket, namun untuk membuat media
semai ini kita menggunakan liat merah yang bisa di gunakan dalam pembuatan
genteng dan lain sebagai nya.
Cara pembuatan media semai dari tanah liat
Pembuatan media semai
dengan menggunakan tanah liat bukan tanpa alasan, hal ini di gunakan
karena lebih mudah dalam pembuatannya dan dalam pengambilan bibit sewaktu
pemindahan terbilang lebih mudah dan tentunya lebih hemat biaya.
Proses pembuatannya pun terbilang cukup mudah, namun kita
tidak menggunakan tanah liat 100 % ada beberapa tambahan lain seperti pupuk
kompos dan kotoran hewan sebagai penyubur tanaman, tanah liat kita gunakan
hanya untuk merekatkan beberapa pupuk tersebut agar mudah untuk di kelola,
berikut adalah teknik pembuatannya.
Pertama kita cari tanah liat merah setengah basah bila tanah
tersebut kasar lakukan pengayakan sampai tanah menjadi halus, kemudian
campurkan dengan kotoran ayam dengan perbandingan 7 banding satu.
Aduk rata campuran tersebut hingga menjadi rata tercampur,
dengan kondisi tanah yang basah dan lengket sudah tercampur kotoran ayam lalu
tuangkan ke area tanah yang sudah di siapkan, tuangkan semua adonan ke area
tanah dan lalu ratakan.
Buat ketebalan tanah setebal 2-3 cm lalu ratakan mengikuti ketebalan tersebut,
lalu gunakan penggaris buat bentuk kotak –kotak dengan jarak 10 x 10 cm lalu
dalam setiap kotakan tersebut lubangi dengan kedalaman 1 cm.
Masukkan benih pada setiap lubang tadi lalu tutup bagian
atas dengan menggunakan plastic atau genteng agar terhindar dari serangan hewan
predator, sinar matahari dan hujan.
Lakukan pemindahan ke lahan ketika tanaman sudah
mengeluarkan setidaknya 4 daun tetap.
Pemindahan bisa di lakukan dengan cara mencongkel tanah pada setiap kotakan,
timbun tanaman beserta tanahnya di lahan.
Semoga informasi ini bisa berguna bagi anda yang ingin melakukan
cara ini, semoga bisa bermanfaat.