Petani Gowa, Pertanian Gowa, sumber mata pencaharian masyarakat kabupaten Gowa setiap hari masyarakat dataran kabupaten Gowa beraktivitas bercocok tanam.
merawat dan panen, puluhan ton yang mampu di hasilkan dan dipasarkan dibeberapa pasar di Kota Makassar Sulawesi Selatan dan dimusim kemarau di pasarkan hingga ke Kalimantan dan beberapa provinsi lain di Indonesia
merawat dan panen, puluhan ton yang mampu di hasilkan dan dipasarkan dibeberapa pasar di Kota Makassar Sulawesi Selatan dan dimusim kemarau di pasarkan hingga ke Kalimantan dan beberapa provinsi lain di Indonesia
Mobil Pic Up yang mangantar sayur setiap hari kisaran 20 mobil lebih, itu artinya puluhan ton mampu di hasilkan setiap hari di dataran tinggi Kabupaten Gowa yang mengcakup tiga kecamatan yaitu, Tombolo Pao, Parigi dan Kecamatan Tinggimoncong.
Potensi ini menjadi jalan yang luar biasa untuk terus di kembangkan agar dataran tinggi kabupaten Gowa menjadi lokasi sasaran Study Pertanian, agrowisata petuk sendiri dan telah tersedia lokasi Pertanian sekaligus Lokasi Kemah Literasi.
Petani Membaca, petani menulis dan Petani Online terus di sebar virusnya hingga kepelosok – pelosok atau ke dusun – dudun melalui program Satu Dusun Satu Rumah Baca dengan tujuan agar akses baca buku atau belajar petani lebih mudah dan terjangkau.
Petani Tua, Pemuda Tani dan Anak Petani Baca Buku di Sungai adalah kegiatan yang menarik dan menjadi perhatian karena di anggap lucu dan unik.
Semua bersinergi membangun kampung, membangun kemajuan Pertanian, mulai dari Kadis Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Kepala UPT Balai Penyuluhan Pertanian Bulu Ballea, Kepala Desa Kanreapia, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Kanreapia semua bersinergi mempererat dan bersatu membangun kekuatan kuat untuk membangun kemajuan yang mengarah kepada pertanian Organik.
Pertanian ini telah membawa angin segar yang berhembus kencang di desa Kanreapia cirri khas desa yang dingin dan anginnya kencang, kabar itu adalah kegiatan – kegiatan pertanian organic dan Gerakan Cerdas Anak Petani masuk Nomine Frans Seda Awards 2018.
Semua bersinergi membangun kampung, membangun kemajuan Pertanian, mulai dari Kadis Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Kepala UPT Balai Penyuluhan Pertanian Bulu Ballea, Kepala Desa Kanreapia, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Kanreapia semua bersinergi mempererat dan bersatu membangun kekuatan kuat untuk membangun kemajuan yang mengarah kepada pertanian Organik.
Pertanian ini telah membawa angin segar yang berhembus kencang di desa Kanreapia cirri khas desa yang dingin dan anginnya kencang, kabar itu adalah kegiatan – kegiatan pertanian organic dan Gerakan Cerdas Anak Petani masuk Nomine Frans Seda Awards 2018.
Frans Seda Awards adalah penghargaan yang dirintis oleh Yayasan Atma Jaya setiap dua tahun sekali untuk terus menggelorakan semangat tokoh Frans Seda kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya tokoh muda inspiratif agar terus mengabdi pada bidang pendidikan dan kemanusian bagi bumi pertiwi.
Frans Seda Awards diberikan khusus kepada 2 orang insane muda Indonesia (maks. 40 tahun per 2018) yang mendedikasikan hidupnya pada aktivitas pendidikan dan kemanusiaan.
Angin yang telah berhembus mengantarkan kabar gembira ini menandakan bahwa pertanian itu kren dan menarik, anak – anak muda atau pemuda tani harus terus berproses menjadi generasi muda tani yang mampu berinovasi membawa nama pertanian lebih diminati dan pemuda tani bangga menjadi petani, tidak ada petani tidak ada makanan dan yang muda yang bertani.