Foto : Angga Prayoga
Budidaya jamur dari bonggol jagung – Bila biasannya bonggol jagung atau juga di sebut juga dengan janggel
akan langsung di buag stelah di ambil jagungnnya padahal dari bonggol jagung
tersebut sebenarnnya bila kita kratif kita bisa memanfaatkan bonggol tersebut menjadi
sesuatu yang berguna, salah satu petani yang telah mencoba Angga Prayoga telah
berhasil memanfaatkan bonggol tersebut menjadi media untuk budidaya jamur ada
beberapa dari uraian yang di jabarkan jamur yang di hasikan dari bonggol jagung
ini bukan katgori jamur racun dan bisa untuk di konsumsi.Sebenarnnya cara ini tidak jauh berbeda dengan pembuatan budidaya pada Jamur tiram , Jamur merang , JamurKuping dan sebagainnya hannya perbedaannya terletak pada media yang di gunakan adalah bonggol jagung da nada keitimewaannya yang di praktekkan oleh AnggaPrayoga dalam pembuatannya ia tidak mengunakan benih jamur dalam budidayannya hanya benih alami yang tumbuh pada jamur jagung tersebut prosesnnya sendiri tidak cukup rumit tidak ada system penguapan seperti yang di lakukan pada pembuatan jamur tiram hanya perlu penyiraman secara teratur agar suhu yang di hasilkan selalu stabil dan bisa menghasilkan bibit –bibit jamur yang berkualitas, dan sebelum memulai pembuatan jamur jagung ini ada beberapa bahan yang perlu di perhatikan agar pembuatannya berjalan dengan lancer
Baca Juga
Bahan dan alat yang
di guanakan
A. Bonggol jagung
B. Ragi 7 Butir
C. Bekatul 5 Kg
D. Urea 1 Kg
E. Karung Goni
F. Terpal Plastik
G. Papan
Cara pembuatan
Siapkan tempat untuk menumpuk
bonggol jagung tersebut dengan membuat kotak dari papan yang telah di sediakan
tadi dengan ukuran 5 m x 1 m , setelah tempat sudah siap untuk di gunakan
tumpuk bonggol jagung dengan tinggi lebih kurang 15 cm, sebelum di lakukan
penumpukan bonggol tersebut alasi terlebihdahulu tempat penumpukan dengan
karung goni, mengapa menunakan karung goni yang di gunakan? jamur adalah jenis
tanaman yang menyukai lokasi yang lembab dan panas dan jenis karung gini
mempunyai bahan yang panas dan daya serap terhadap air cukup lama.
Campurkan bahan –bahan yang telah kita siapkan tadi yaitu
ragi, bekatul dan urea menjadi satu dan aduk rata, setelah proses pencampuran
selesai di lakukan taburkan secara merata dan secukupnnya jagan di habiskan
cukup setengah dari takaran yang sudah di siapkan tadi, Setelah proses
penaburan selesai di lakukan tutup kembali dengan menggunakan bonggol jagung
setinggi kurang lebih 15 cm kemudia taburkan kembali campuran ragi, bekatul dan
urea tadi sampai merata dan habiskan semua campuran tersebut setelah semua
selesai di lakukan siram dengan air bersih sampai basah kemudia tutu rapat
dengan menggunakan terpal.
Foto : Angga Prayoga
Kita hanya bisa mengggu hingga beberapa hari kedepan untuk
melihat keberhasilan apakan jamur dapat muncul atau tidak, untuk menjaga
kelembapan media tersebut lakukan penyiraman secara rutin dan lokasi penempatan
harus selalu terkena sinar matahari tetapi terhindar dari hujan, proses
penyiraman bisa di campur menggunakan pupuk urea dan lokasi pembibitan jamur
jagung ini jagan di atas lantai atau kramik lokasi yang tepat adalah di atas
tanah.
Panen
Jamur ini bisa di panen ketika sudah berumur kurang labih 14
hari dari terahir proses pembuatan tersebut, panen bisa di lakukan pagi atau
sore hari, bentuk jamur seperti jamur kedelai berbentuk bulat dan mempunyai
tongkat.
Semoga ilmu ini bisa bermanfaat dan selamat mencobannya…
Ref : Angga prayoga