Kita
semua tahu ayam kampung adalah olahan msakan yang masih sangat di gemari oleh
kebanyakan orang, harga yang di tawarkan dari ayam kampungpun relatif setabil
dari tahun ke tahun di banding ayam yang lain, di masyarakat beternak ayam
kampung umumnya masih di kelola sebagai sambian saja atau dengan kata lain
sebagai untuk konsumsi pribadi saja
belum dalam jumblah yang relatif besar dan di kelola dengan alakadar nya saja.
Banyak
ilmu yang perlu di pelajari dalam beternak ayam kampung bila kita ingin
mengelola ayam kampung sebagai ladang bisnis, bukan tidak mugkin bisnis
iniadalah suatu bisnis yang sangat menjajikan faktanya banyak pembisnis
peternak ayam kampung yang sukses.
Permintaan
ayam kampung di masyarakat tergolong sangat banyak dengan harga yang cukup
bersaing membuat budidaya ayam kampung ini sangat pas sekali untuk di coba,
beberapa metode dalam beternak ayam kampung yang bisa di terapkan antara lain :
a. Sistem umbaran
Untuk
ternak ayam kampung sistem umbaran, tidak ada ketentuan bentuk kandang. Oleh
karena itu sering juga disebut kandang asalan. Hal terpenting kandang tersebut
bisa melindungi ayam dari dinginnya malam dan tangan-tangan jahil. Payam sistem
umbaran, ayam dibiarkan lepas liar. Pada pagi hari ayam dilepaskan dan
menjelang sore ayam dimasukkan dalam kandang.
Sistem
umbaran ini cocok dilakukan di desa-desa yang masih huniannya masih memiliki pekarangan
luas. Dengan sistem umbaran, peternak lebih hemat dalam memberikan pakan dan
perawatan harian. Ayam biasanya mencari tambahan pakan sendiri. Namun
kelemahannya, produktivitas ternak ayam kampung dengan sistem ini sangat
rendah. Selain itu, ayam menjadi liar bahkan sampai tidak mau masuk kandang dan
tidur dengan bertengger di pohon-pohon.
Baca Juga
Perkawinan
pada ternak ayam kampung sistem umbaran terjadi secara alami seperti di alam
bebas. Biasanya betina yang bertelur akan mengerami telurnya sendiri hingga
menetas dan memelihara anak-anak mereka. Peternak hanya perlu menyediakan
tempat mengeram yang nyaman bagi induk betina.
Kekurangan
pada sistem ini ayam tidak bisa terkontrol dan umur ayam dari satu dengan yng
lain susah untuk membedakannya selain itu ayam sering bercampur dengan unggas
yang lain dan tidak jarang ayam suka bertarung mengakibatkan ayam cacat.
b. Sistem semi intensif
Untuk
sistem semi intensif bisa digunakan kandang tipe pekarangan, Kandang tipe ini
berupa hamparan lahan yang sekelilingnya dipagari agar ayam tidak bisa keluar
dari lingkungan kandang. Dalam areal kandang disediakan kandang terutup tempat
ayam beristirahat atau berteduh dari hujan.
Tipe
kandang pekarangan sebaiknya dibiarkan beralaskan tanah dan ditumbuhi hijauan
seperti rerumputan. Sesekali tanah bisa dicangkuli agar tidak terlalu padat
sehingga cacing tanah bisa tumbuh untuk pakan alami ayam. Tipa kandang lain
seperti tipe postal dan tipe baterai jarang digunakan untuk ternak ayam
kampung. Alasannya, karena biaya pembuatan dan operasionalnya tidak sebanding
dengan produktivitas ayam kampung. Kecuali untuk beberapa jenis ayam buras
lainnya seperti ayam arab, ayam poncin, ayam nunukan dan ayam kampung unggul
hasil silangan.
Perkawinan
pada sistem semi intensif, memanfaatkan kandang koloni. Kandang berukuran luas
1×2 meter dengan tinggi 0.75-100 cm. Kandang sebesar ini bisa dihuni oleh 6
induk betina dan 1 ekor jantan. Perkawinan bisa terjadi dalam beberapa hari.
Setelah induk betina dikawini pejantan, dalam tempo tiga hari telur yang
dihasilkan bisa dipastikan fertil atau bisa menetas (tiga hari terhitung sejak
kawin bukan masuk kandang).
Telur
yang dihasilkan dalam kandang koloni segera dikeluarkan dan diambil untuk
dierami oleh indukan lain. Atau bisa juga dierami unggas lain seperti entog
atau bebek. Atau bisa menggunakan inkubator. Bila indukan betina dalam kandang
koloni mengalami masa mengeram bisa dihilangkan dengan diguyur atau direndamnya
dalam air bersih.
Pada
sistem ini ayam bisa di ketahui tiap-tipa umur ayam karna bisa di kelompokkan
sesui umur masing masing dan bisa di ketahui kapan akan di panen tetapi
kekurangan dari proses ini kita harus memerlukan modal yang cukup besar.
Memelihara ayam kampung
Ayam
kampung merupakan ayam lokal asli. Konon ayam ini berasal dari ayam hutan yang
dijinakan. Jangan terkecoh dengan jenis-jenis ayam buras lain seperti ayam
katai dan ayam arab. Meskipun kini banyak dijumpai hasil silangan ayam kampung
untuk meningkatkan produktivitasnya. Kelebihan ayam kampung mempunyai daya
tahan yang cukup kuat terhadap penyakit.
Bibit
ayam kampung bisa didapatkan dengan membeli dalam bentuk telur, Day Old Chicken
(DOC), atau indukan. Bila membeli dalam bentuk telur, pastikan mengetahui
asal-usul telur tersebut. Bila memilih bibit dari DOC, kenali ciri-ciri yang
baik antara lain tidak cacat, berdiri tegap, mata bersinar, pusar terserap
sempurna, dan bulu bersih.
Ternak
ayam kampung biasanya tidak membedakan antara ayam petelur dan ayam pedaging.
Produktivitas bertelur ayam kampung sangat rendah, sekitar 115 butir per tahun.
Pertumbuhannya
juga lambat, hingga umur 2 bulan ukuran ayam masih sebesar kepalan tangan orang
dewasa. Baru pada umur 8-12 bulan ayam kampung sudah siap untuk ukuran
konsumsi.
Ada
anggapan keliru mengenai ayam kampung, yaitu ayam betina hanya bisa bertelur
apabila dikawini oleh pejantan. Pendapat itu keliru, karena ayam kampung
seperti juga ayam ras petelur dan unggas lainnya bisa bertelur meski tidak
dikawini. Ayam kampung juga bisa produktif asal mendapatkan perlakuan dan
pemberian pakan yang tepat. Telur yang dihasilkan karena tidak dikawini
infertil dan tidak akan menetas.Ayam kampung sudah bisa bertelur setelah
berumur 6 bulan.
Tidak
seperti ayam ras, betina ayam kampung mempunyai naluri yang tinggi untuk
mengerami telur dan memelihara anaknya. Saat periode mengerami dan mengasuh
anak, ayam betina menjadi agresif untuk melindungi anaknya.
Ada
hal yang harus dipantang dalam ternak ayam kampung asli, yakni jangan mengurung
ayam 24 jam dan jangan hanya memberikan pakan pabrikan saja. Bila kedua hal
tersebut dilakukan, siap-siap untuk merugi. Ayam kampung asli yang dikurung 24
jam artinya harus diberikan pakan buatan secara terus menerus. Alhasil, karena
pertumbuhannya lambat, biaya pakan yang dikeluarkan tidak akan menutupi ongkos
produksi.
Jadi
bagaimana cara memelihara ayam kampung agar untung? Biarkan pekarangan di dalam
pagar beralaskan tanah ditumbuhi rerumputan. Lingkungan seperti itu akan
memberikan pakan alami bagi ayam. Hijauan akan tumbuh sebagai pakan tambahan
dan cacing tanah juga bisa memenuhi kebutuhan protein ayam. Ada kebiasaan ayam
memakan kerikil untuk membantu pencernaan di dalam tembolok mereka. Pakan
buatan diberikan tidak secara intensif, hanya 2-3 kali saja sehari. Sisanya
biarkan ayam mencarinya sendiri.
Pakan ayam kampung
Tidak
banyak pabrikan yang memproduksi pakan untuk ayam kampung, beberapa ada pakan
untuk ayam buras jenis lain seperti ayam arab, ayam poncin, ayam kampung
unggul. Bila pakan ayam ras diberikan untuk ternak ayam kampung bisa dipastikan
biaya produksinya terlalu mahal. Secara umum, kebutuhan pakan untuk ternak ayam
kampung adalah sebagai berikut:
-
Untuk menyiasati mahalnya pakan, peternak bisa meramu pakan buatan. Ayam
kampung membutuhkan pakan yang mengandung protein kasar 12% dan energi sebesar
2500 kkal/kg. Berikut cara membuat pakan untuk ayam kampung:
-
Pakan untuk ayam umur 0-2 bulan bisa menggunakan pakan ayam broiler.
Untuk umur ayam 2-4 bulan bisa diberikan pakan broiler dicampur dengan dedak
dan jagung dengan perbandingan 1:3:1.
-
Untuk ayam dengan umur di atas 4 bulan, bisa diberikan campuran antara
layer dan dedak atau jagung dengan perbandingan 1:2. Berikan pula hijauan
sebanyak 20 % dari kebutuhan pakannya. Kebutuhan pakan sekitar 7-8 gram per
hari, bisa diberikan 2-3 kali sehari.
-
Untuk ayam yang masuk periode bertelur, biasanya umur lebih dari 6
bulan, berikan pakan berupa campuran dari layer dan dedak dengan perbandingan
1:1. Dan tambahkan hijauan sebanyak 25% dari kebutuhan pakannya. Kebutuhan
pakan untuk periode ini 85 gram per hari, bisa diberikan 2-3 kali sehari.
-
Bila tidak mau membeli pakan pabrikan, bisa dibuatkan pakan dari sumber
alternatif. Berikut bahan-bahan yang bisa dijadikan pakan untuk ternak ayam
kampung: talas (umbi dan daunnya), beras paling murah, dedak, tepung tulang
atau cangkang keong. Cara membuatnya lihat tips di bawah.
- Sebagai pakan tambahan bisa
dicarikan sisa-sisa makanan rumah tangga atau restoran atau sisa pengolahan
pangan seperti ampas tahu.
-
Pekarangan yang dibiarkan dan dirawat agar tumbuh hijauan juga membantu
menyediakan pakan tambahan bagi ayam kampung.
Tips membuat pakan dari ubi talas ( Dayat Suryana 2013 )Cincang 1 kg talas atau tangkai daun talas denga ukuran 0,5 cm, kemudian campurkan dengan beras 0,5 kg dan dedek 0,5 kg dan tambahkan 1 sendok tepung tulang atau bisa juga tepung cangkang keong kemudian di masak seperti kita menanak nasi
Masa panen dan proses penjualan
Ayam
kampung adalah jenis bisa di panen dengan memanen telurnya ataupu juga ayamnya,
harga yang di tawarkan dari kedua sisi sama-sama menguntungkan dan relatif
mempunyai harga yang cukup lumayan dari pada jenis ayam lainnya ayam kampung
bisa di konsumsi pada umur 8 bulan. Bila harga pada saat itu, tidak menarik
peternak bisa menunggu hingga umur 12 bulan atau lebih. Ayam bisa diarahkan
untuk diambil telurnya saja. Kecuali untuk telur, bila telur yang dihasilkan
infertil harus tetap dijual karena akan busuk. Namun bila telurnya fertil atau
bisa menetas, peternak bisa menunda menjualnya dan telur bisa terus dierami
indukan ayam dan ditetaskan. Sumber refrensi alamtani
Motodeternak ayam kampung ini bisa di lakukan secara bertahap untuk mengoptimalkan
produksi agar hasil lebih maksimal, demikian bebrapa ulasan ternak ayam kampung
semoga bisa menjadi bahan rujukan untuk beternak ayam kampung.