Puyuh adalah salah satu jenis burung yang biasa membuat
sarangnya di bawah yang kebanyakan burung biasa membuat sarangnya di atas
pohon, sebelum manusia berhasil
membudidayakan puyuh manusia sering mendapatkan jenis puyuh ini dengan
hasil buruan yang di dapatkan dari alam liar. Karena puyuh adalah jenis burung
yang memiliki cita rasa cukup lezat makanan nya puyuh sering di cari, namun tidak
hanya dagingnya saja yang bisa di manfaatkan dan memiliki rasa cukup lezat,
telur puyuh juga sangat enak dan mengandung lemak cukup tinggi jika di bandingkan
dengan telur ayam dan bebek makannya untuk yang mengalami kegemukan tidak di
sarankan makan telur puyuh banyak-banyak.
Berlalunya waktu dan semakin meningkatnya tingkat peminat
daging puyuh dan telur puyuh manusia mulai berpikir bagaimana caranya puyuh
bisa di ternakan dan bisa di budidayakan di lingkungan rumah dengan mengembang biakan
dengan sedikit batuan manusia agar telur dan daging puyuh bisa menghasilkan
cukup banyak sehingga bisa menyuplai tingkat peminat pasar yang semakin tinggi
dari tahun – ketahuan.
Pada awal memuli ternak puyuh sendiri memang cukup sulit
karena ilmu yang di dapat dari hasil coba-coba dan bibit juga di dapat dari
alam, namun sekarang ini untuk beternak puyuh rasanya tidak cukup sulit karena
sudah banyak yang sukses membudidayakannya kita bisa belajar langsung dari para
peternak puyuh yang sudah berhasil atau juga bisa membaca hasil catatan peternakan puyuh
yang bertebaran di media online.
Selain itu juga bayaknya akan yang beternak puyuh untuk
mendapatkan bibit puyuh yang unggul kita tidak perlu repot-repot untuk mencarinya
di alam banyak yang menjual bebas bibit puyuh hasil budidaya sehingga bibit
yang nantinya di ternakan mudah beradaptasi dan pemberian makan pun juga cukup
mudah.
Lalu bagaimana cara ternak puyuh agar berhasil ?
Kami akan membagi beberapa bagian agar mudah di pahami dari
A sampai Z proses ternak puyuh ini yang di tulis pada artikel ini, beberapa
metode tersebut adalah :
1. Pembuatan kandang puyuh
Untuk membuat kandang puyuh kita tidak bisa hanya membuat
kandang seperti kandang ayam ada beberapa metode yang harus di perhatikan
contoh saja suhu kadang harus memiliki temperature 20-25°C dan tingkat
kelembapan di sekitar 30-80%, cukup
cahaya matahari dan memiliki ukuran ruangan 1m x 1x untuk anak puyuh dengan jumlah
90-100 ekor jika anak puyuh sudah meningkat 10 hari dari peletakan awal anak
puyuh bisa di kurangi dan di tempatkan di kandang lain sehingga per kandang
hanya tersisa 60 saja, dan jika sudah berlanjut dewasa satu kandang anak puyuh
pada ukuran 1 x 1 m hanya berisi 140 ekor saja sampai proses bertelur.
Sebaiknya buatlah
kadang puyuh lebih banyak karena setia puyuh yang sudah beranjak dewasa dalam setiap
kadang harus hanya terasa setidaknya 40 ekor saja jangan boleh lebih karena
sangat menggagu tingkat kelangsungan hidup puyuh dan puyuh akan gampang sters.
Dalam setiap kandang harus di lengkapi dengan tempat makanan
dan minuman agar mudah pemberian pakannya selain itu juga kita bisa mengontrol
berapa banyak makanan yang di butuhkan.
2. Persiapan bibit
Proses persiapan bibit sama halnya dalam proses pemilihan
bibit puyuh yang memiliki ciri-ciri sehat dan tidak penyakitan biasanya di
tandai dengan bulu bulu yang segar pada puyuh sedangkan pada yang kurang sehat
bulu puyuh akan berantakan dan juga sedikit basah dan puyuh akan kurus.
Dalam pemilihan puyuh setidaknya kita harus memerhatikan
untuk apa puyuh itu di pelihara, apa untuk di konsumsi dagingnya, atau untuk
puyuh petelur atau juga untuk puyuh untuk proyek penetasan, persiapan yang
salah juga akan mengakibatkan puyuh yang di hasilkan kurang sehat.
Untuk bibit puyuh petelur setidaknya pilihlah jenis pupuh
yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit agar antinya proses produksi
telur bisa optimal.
Sedangkan untuk bibit puyuh pedaging sebaiknya pilih jenis
puyuh pejantan dan jenis puyuh afkiran agar hasil dagingnya bisa lebih besar
dan memiliki nilai jual tinggi.
Yang terakhir adalah pemilihan jenis puyuh untuk
menghasilkan telur tetas, pada pemilihan jenis puyuh ini sebaiknya pilihlah
indukan yang sehat dan juga sudah cukup umur, karena indukan yang sehat dan
berkualitas juga berpengaruh bagi bibit-bibit puyuh yang di hasilkan nanti dan
yang akan di budidayakan berikutnya, pilih juga
bibit puyuh jantan yang sudah siap di kawinkan.
3. Perawatan
Perawatan yang baik juga bisa mendapatkan hasil ternak puyuh
yang baik pula,salah satu yang harus di perhatikan dalam pemeliharaan puyuh
adalah dalam menjaga kebersihan kadang puyuh, yaitu dengan membersihkan
kotoran- kotoran puyuh secara rutin dengan menyiram air pada bagian – bagian tertentu,
sebisa mungkin kandang puyuh harus terlihat kering dan tidak terlalu lembab agar
lalat –lalat yang bisa mengakibatkan penyakit tidak bersarang di bagian kadang
puyuh tersebut.
Pemberian vitamin dan suplemen untuk ternak puyuh juga perlu
di lakukan agar puyuh kebal terhadap penyakit yang sewaktu-waktu bisa mengganggu,
namun satu hal yang perlu di ingat pula pemberian pakan yang rutin dan sehat
perlu di perhatikan agar puyuh tidak mengalami kekurangan makanan dan tetap
sehat sampai panen.
4. Pemanenan
Setelah tahapan-tahapan tersebut kita lalui dan dan berhasil
tentu langkah terakhir yang tidak bisa di hindari dan tentunya sangat di nanti
oleh setiap peternak puyuh adalah proses pemanen, pemanenan bisa di lakukan
dengan dua hal yaitu pemanen telur puyuh dan pemanenan daging puyuh atau puyuh
yang siap di jual untuk di hasilkan dagingnya.
Untuk pemanen telur puyuh tentu cukup jelas ketika puyuh
sudah panen dengan menghasilkan telur puyuh yang cukup banyak tahap pemanen
siap di mulai sedangkan untuk pemanenan daging puyuh bisa di lakukan ketika
puyuh sudah beranjak dewasa dan siap untuk di jual untuk di manfaatkan dagingnya
di jadikan olahan , pemanenan puyuh yang di hasilkan dagingnya bisa di lakukan
setelah puyuh sudah berusai setidaknya 30 hari
sedangkan pemanen telur sebaiknya di lakukan pada pagi hari setidaknya
pada jam-jam 6 pagi .
Semoga info ini bisa bermanfaat untuk di jadikan refrensi
dalam budidaya puyuh. Trimakasih.