PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN VAKSIN KOKSIDIOSIS DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN SUSTAINABILITY DAN PROFITABILITY INDUSTRI PERUNGGASAN INDONESIA

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN VAKSIN KOKSIDIOSIS DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN SUSTAINABILITY DAN PROFITABILITY INDUSTRI PERUNGGASAN INDONESIA

 

Permasalahan yang sering dihadapi hampir semua industri peternakan adalah penurunan produktifitas yang diakibatkan penyakit. Dua mekanisme utama yang harus dilakukan dalam mengontrol penyakit adalah penggunaan vaksin dan antimikroba. Vaksinasi memberikan kekebalan dalam rentangan waktu tertentu dan melindungi dari infeksi agen patogen dengan sejumlah kecil imunisasi. Sebaliknya proteksi berspektrum luas diberikan oleh antimikroba (sebagai antibiotik dalam pakan dan chemical agen dalam dosis prevention) yang memerlukan penggunaan yang terus menerus meskipun tidak ada infeksi. Antibiotik disamping sebagai antimikroba juga berfungsi sebagai growth promoter. Penggunaan antibiotik secara ekstensif dalam waktu lama akan menimbulkan resistensi pada agen infeksi dan residu pada produk asal hewan seperti telur, daging dan susu yang berdampak serius terhadap kesehatan konsumen dan penolakan produk ekspor kita oleh negara–negara tujuan ekspor yang memberlakukan standar yang ketat terhadap residu antibiotik yang terkandung dalam produk asal hewan. Sementara WHO saat ini merekomendasikan pembatasan penggunaan antimikroba dalam pakan untuk produksi, pengembangan ternak dan penggunaan dalam mengendalikan penyakit. Berdasarkan pengalaman mereka, beberapa negara telah menerapkan pembatasan tersebut. Pembatasan penggunaan antibiotik perlu diantisipasi tanpa mengganti dengan antibiotik lain untuk tujuan pencegahan dan pengobatan terhadap infeksi mikroorganisme. Akibat yang terjadi dari pembatasan ini bagi industri perunggasan di negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah penurunan produktifitas akibat peningkatan kasus infeksi oleh beberapa patogen tertentu.

     Koksidiosis pada ayam adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa intraseluler. Parasit ini menginfeksi dan berkembang dalam sel epitel lapisan mukosa intestine atau sekum. Perkembangan parasit menyebabkan kerusakan epitel intestine, diare dan malabsorpsi nutrisi. Penyakit ini menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi peternak ayam, antara lain karena angka kematian yang cukup tinggi, terhambatnya pertumbuhan, penurunan produksi telur dan efisiensi pakan serta tingginya biaya pengobatan dan upah tenaga kerja (Jangi. et al, 2006). Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit ini menyebabkan kerugian lebih dari £ 2 miliar setiap tahun (Dalloul and Lillehoj, 2006). Peningkatan kasus koksidiosis di Indonesia antara 20-25% pada tahun 2006, dimana hampir setengahnya terjadi di Propinsi Jawa Barat dan Jawa Timur (Wiryawan, 2006). Berdasarkan fakta yang ada di lapangan menunjukkan bahwa koksidiosis adalah infeksi yang hampir selalu ditemukan peternakan ayam baik di farm komersial maupun breeder (Poultry Indonesia, 2005). Penularan penyakit mudah dan infeksi terjadi akibat tertelannya stadium ookista yang infektif yang mengkontaminasi pakan atau air minum ayam yang sehat yang dikeluarkan oleh ayam yang sakit. Sistem pemeliharaan yang kurang memperhatikan kebersihan merupakan predesposisi dan kondisi yang menyebabkan penyakit berjangkit.

      Fakta yang ada pada industri perunggasan, kontrol terhadap koksidiosis sebagian besar berhubungan dengan penggunaan secara rutin anti koksidiosis (koksidiostat). Hal ini dapat dibuktikan adanya active ingredient koksidiostat pada setiap produk pakan yang diproduksi oleh produsen pakan ternak. Disamping adanya resistensi parasit yang ditimbulkan akibat penggunaan koksidiostat yang terus menerus (Chapman and Shirley, 2002), kekhawatiran adanya residu dalam produk-produk asal unggas (daging dan telur), juga menyebabkan strategi menejemen industri perunggasan menjadi lebih komplek dan mahal. Implikasi lain yang timbul dari resistensi beberapa spesies Eimeria terhadap koksidiostat adalah lambatnya perkembangan dan penemuan obat baru serta registrasi yang mahal terutama insentif yang harus diberikan pada pabrik obat untuk investigasi obat baru (Shirley, 1992).

      Untuk mengatasi kondisi tersebut pilihan untuk melakukan pendekatan penggunaan vaksin dalam mengontrol penyakit yang lebih intensif dan terencana sangat diperlukan. Penggunaan vaksin untuk pengendalian koksidiosis lebih memberikan harapan dalam menghindari atau menurunkan ketergantungan terhadap penggunaan koksidiostat dan bahan kimia lain, disamping itu penggunaan vaksin lebih alami, aman, efektif dan efisien dalam meningkatkan resistensi dan menghambat perkembangan agen infeksi.

      Pembatasan penggunaan antibiotik perlu diantisipasi tanpa mengganti dengan antibiotik lain untuk tujuan pencegahan dan pengobatan terhadap infeksi mikroorganisme. Untuk mengatasi kondisi tersebut penggunaan vaksin dalam pengendalian penyakit infeksius lebih memberikan harapan dalam menghindari ketergantungan terhadap pemakaian antibiotik dan bahan kimia lain disamping itu penggunaan vaksin lebih alami, aman, efektif dan efisien dalam meningkatkan resistensi dan menghambat perkembangan agen infeksi. Salah satu bahan vaksin yang masih dan sedang dieksplorasi serta mempunyai prospek yang baik adalah vaksin hidup dari stadium ookista (live vaccine) yang dapat dikembangkan, diproduksi secara masal serta dapat diaplikasikan di lapangan. Pengembangan live vaccine menggunakan attenuated live vaccine stadium ookista Eimeria dapat dijadikan alternatif untuk lebih efisien dan efektif dalam potensi proteksi dan biaya dibanding vaksin koksidiosis ayam jenis lain seperti killed atau vaksin sub unit. 

       Pada kenyataannya pengembangan dan penggunaan attenuated live vaccine untuk koksidiosis ayam selama ini kurang berhasil dengan baik dikarenakan pengembangan vaksin tersebut biasanya terbatas pada salah satu isolat (spesies) Eimeria saja (Livacox dan CoxAbic, masing-masing hanya berisi isolat E. tenella dan E. maxima, Williams, 2002; Wallach, 1997). Disamping itu juga, respon kekebalan yang terjadi akibat infeksi Eimeria bersifat spesies spesifik artinya vaksinasi dengan satu spesies Eimeria saja hanya dapat melindungi induk semang dari satu spesies tersebut, padahal infeksi alam biasanya terjadi campuran dari beberapa spesies Eimeria. Kondisi tersebut sangat tidak menguntungkan baik dari segi proteksi yang dihasilkan maupun secara ekonomi apabila program vaksinasi dilakukan dengan menggunakan satu isolat saja dengan konsekuensi vaksinasi dilakukan beberapa kali, oleh karena itu digunakan beberapa spesies Eimeria yang poten dan sering menyerang farm ayam sehingga dapat melindungi ayam dari infeksi beberapa spesies Eimeria secara comprehensive. Pengembangan polyvalent live seed vaccine dari stadium ookista spesies Eimeria dapat dilakukan dengan seleksi parent strain spesies Eimeria dari lapangan sebagai strain induk kemudian atenuasi menggunakan metode modifikasi prepaten period melalui serial pasase precocoius lines pada naive chicken dari masing-masing spesies Eimeria untuk menghasilkan spesies Eimeria low virulence dan dilakukan uji karakterisasi terhadap strain low virulence spesies Eimeria tersebut untuk sensitifitas terhadap obat, potensial reproduksi, patogenitas dan proteksi terhadap homologous dan heterologous challenges,.  

      Ada beberapa kriteria untuk pengembangan polyvalent live vaccine agar efektif dan berkualitas antara lain: strain harus sensitive terhadap obat, meskipun virulensinya rendah dan menyebabkan gejala klinis sedikit atau tidak sama sekali, strategi managemen memerlukannya untuk pengendalian parasit. Strain virulensinya harus rendah, harus mampu merangsang respon kekebalan tanpa menimbulkan penyakit yang berat. Strain harus mempunyai potensi reproduksi yang tinggi, produksi ookista yang tinggi akan menjadikan biaya produksi menjadi lebih murah dengan demikian biaya lebih efisien dan efektif. Strain harus dapat melindungi dari infeksi baik oleh strain induk atau strain dengan tingkat virulen yang berbeda dalam spesies yang sama. 

     Manfaat pengembangan polyvalent live vaccine bagi pemangku kepentingan/stakeholders adalah dengan adanya attenuated coccidiosis polyvalent live vaccine akan dapat digunakan untuk memprotek/melindungi ayam dari infeksi spesies Eimeria penyebab koksidiosis ayam yang sering dan biasa ditemukan di lapangan yang secara ekonomis (tenaga, biaya dan waktu) lebih menguntungkan daripada attenuated live vaccine yang hanya terdiri dari satu atau dua spesies Eimeria saja. Penggunaan attenuated coccidoisis polyvalent live vaccine sangat signifikan mengurangi penggunaan koksidiostat (menekan resistensi dan residu) dan efektif menurunkan kerugian dan biaya produksi akibat infeksi, khususnya mengantisipasi bila terjadi pembatasan atau bahkan larangan penggunaan koksidiostat dimasa yang akan datang. Efektifitas dan efisiensi penggunaan attenuated coccidoisis polyvalent live vaccine mendukung peningkatan sustainability dan profitability pada industri perunggasan di Indonesia. Industri perunggasan mampu menjadi industri lebih efisien dan dapat bersaing ditingkat global serta dapat membangun image produk dan industri yang baik. Mencegah penurunan nilai ekspor negara dari produk ekspor asal hewan ke negara tujuan ekspor yang memberlakukan standar yang sangat ketat terhadap adanya residu dalam produk daging atau telur. 



Muchammad Yunus

Guru Besar Departemen Parasitologi Veteriner 

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga 


Admin
Admin Inspirasi Pertanian, Selalu menyajikan Tulisan yang berguna dalam dunia tani semoga bermanfaat.


Loading...

Sign out
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai
How to style text in Disqus comments Top Disqus Commentators
  • To write a bold letter please use <strong></strong> or <b></b>.
  • To write a italic letter please use <em></em> or <i></i>.
  • To write a underline letter please use <u></u>.
  • To write a strikethrought letter please use <strike></strike>.
  • To write HTML code, please use <code></code> or <pre></pre> or <pre><code></code></pre>.
    And use parse tool below to easy get the style.
Show Parse Tool Hide Parse Tool

How to get ID DISQUS - https://disq.us/p/[ID DISQUS]

strong em u strike
pre code pre code spoiler
embed

0 Comment

Add Comment

Show Parse Tool Hide Parse Tool