Seperti yang telah kita ketahui bahwa tambulapot adalah teknik
penanaman buah yang dengan menggunakan pot, ini di gunakan bagi sebagian
oranag yang memiliki keterbatasan lahan cara ini cukup efektif agar kita
bisa berkebuh tanaman buah di dekat rumah meskipun lahan yang kita miliki tidak
luas.
Tapi
perlu di ingat menanam dengan sistem tambulapot bukanlah hal yang mudah
yang bisa lagsung di praltekkan, butuh ketelatenan dan pengalaman khusus untuk
pembuatan tanaman buah dalam pot ini yang paling utama ilmu dasar harus di
miliki untuk menanam buah dengan sistem tambulapot, nah untuk mempermudah dalam
menanam tanaman buah dalam pot berikut kita ulas cara penanaman dan
perawatan tambulapot.
- Sebaiknya
Anda membeli bibit permanen yang masih berada dalam polybag. Bibit yang
Anda beli harus sehat, daunnya hijau segar, dan tumbuh normal alias bukan
cabutan.
- Langkah selanjutnya yaitu biarkan bibit beradaptasi
terlebih dahulu. Sementara itu, Anda menyiapkan pot sesuai ukuran besar
kecilnya bibit. Semua bentuik pot berbahan semen, plastik, keramik atau
porselen bisa digunakan. Namun, Anda dapat mempertimbangkan kelebihan dan
kelemahan pot dengan membaca halaman sebelumnya. Sebagai contoh untuk
bibit setinggi 50 cm, Anda bisa menggunakan pot dari bahan apapun yang
berdiameter 30 cm. Namun, untuk tabulampot yang berukuran besar, sebaiknya
gunakan wadah tanam berupa drum. Ukuran drum sebaiknya agak besar, sebab
ukuran bibitnya juga agak besar. Sebagai pedoman, jika bibit setinggi
60-75 cm maka gunakan drum dengan diameter sekitar 50-60 cm. Drum ini
harus diberi lubang-lubang kecil di bagian dasarnya, kemudian diberi
ganjalan berupa batu bata atau batako, sehingga pembuangan air penyiraman
lancar.
- Setelah
itu, ambil pecahan genting atau bata merahdan letakkan di dasar pot.
Genting tersebut kemudian dilapisi dengan ijuk lalu disiram dengan air.
Namun, sebelum langkah ini anda lakukan, Anda sebelumnya telah
mempersiapkan media tanam ini tergantung selera dan kebutuhan. Ada yang
komposisinya campuran antara tanah, sekam, dan humus (1:1:1). Bisa juga
campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1) atau tanah dicampur pupuk
kandang dan serbuk gergaji (2:1:1). Sedangkan, media tanam moderen bisa
berupa campuran tanah dengan pupuk organik Super TW-Plus (6:1).
Namun apabila Anda menggunakan pot dryum, maka pertama-tama masukkan
pecahan batu bata ke dasar drum hingga mencapai seperempat bagian drum.
Setelah itu, diatasnya isikan selapis ijuk atau humus daun-daun kering.
Lalu masukkan pupuk kandang hingga mencapai 2 cm dibawah bibir drum. Siram
hingga media cukup basah.
- Sesudah itu, ambil sebagian media tanam dari pot.
Kemudian bibit dikeluarkan dari polybag beserta tanahnya. Lakukan dengan
hati-hati. Sebelum dipindah, bibit tanaman harus dipindah dulu, maksudnya
agar tanah dalam polybag tidak hancur. Selain itu sisi polybag tidak
hancur. Setelah sisi polybag digunting, dan tanaman dikeluarkan dengan
hati-hati, jangan sampai bola tanah dalam polybag pecah, sebab jika itu
terjadi akar tanaman bisa putus. Bibit yang memiliki cabang, ranting,
daun, dan akar yang berlebihan sebaiknya dipangkas. Selanjutnya, bibit
tanaman dalam posisi tegak. Ingat, tanam bibit tersebut dibagian tengah pot, kemudian media tanam diisikan
lagi dipot, namun tidak sampai penuh, batas maksimal pengisian media 10 cm
dari bibit. Sehingga media tidak berhamburan saat disiram. Setelah itu
tanaman harus segera disiram. Penyiraman tidak terlalu banyak agar media
tidak cepat mengeras. Selama seminggu tanaman harus diletakkan ditempat
yang teduh. Jika dirawat dengan baik, diperkirakan 1-2 tahun kemudian kita
sudah bisa memanen dari tabulampot buatan sendiri.
- Setelah
itu, letakkan tabulampot ditempat yang teduh terlebih dahulu, dan beri
tutup kantung pelastik transparan. Jika sudah tumbuh tunas-tunas baru,
singkirkan tutup dan pindahkan ditempat yang sesuai. Temopat yang
digunakan untuk meletakkan tabulampot harus terbuka, terjena sinar
matahari pada pagi hari hingga pukul 11, aman dari segala gangguan, dan
lingkungan sekitarnya mendukung. Dengan demikian, tabulampot anda akan
tumbuh subur dan produktif.
Apabila Anda memiliki lebih dari 1 tabulampot letaknya berjajar
dan teratur. Tetapi Anda juga bisa mengaturnya dengan tidak berjajar, karena
harus disesuaikan dengan kondisi setempat. Yang penting jarak antar pot
sekurang-kurangnya 2 x 2 meter.
Baca Juga :
Jangan lupa rajin menyiram tabulampot Anda. Anda dapat menyiram
menggunakan selang pelastik atau dengan sistem tali sumbu dan sistem irigasi
tetes sederhana.
Walaupun media tanam yang digunakan sudah mengandung pupuk,
namun sebaiknya tabulampot Anda tetap dilakukan pemupukan susulan. Sebulan
setelah tanam, lakukan pemupukan dengan Urea, TSP, dan KCL (2:2:), 2 sendok
makan per pohon. Benamkan campuran pupuk di sekeliling pot sedalam 10 cm. Jika
tabulampot mulai berbunga, beri pupuk NPK (15-15-15) sebaiknya 1 sendok makan
per pohin. Jangan lupa, terlebih dahulu larutkan pupuk dalam 10 liter air,
kemudian siramkan pada media hingga cukup basah. Apabila tanaman sudah rutin
berbuah, tetap lakukan pemupukan sekurang-kurangnya 4 bulan sekali. Gunakan
pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 1 sendok makan per pohon, langsung benamkan
sedalam 10 cm disekeliling pot.
Dalam prose perawatan kita harus rutin melakukannya
ada kalanya masalah yang di berikan pada teori belum tentu sama dengan cara
penaggulangannya untuk itu pentingnya pengalaman dalam sistem penanaman
tambulapot, nah bagaimana pengalaman itu bisa di dapat ? cobalah dan harus
berani mencoba. Trimakasih semoga bermanfaat.