Banyak banget yang bertanya budidaya jamur tiram pitih, kali ini saya akan membahas bagaimana cara budidaya jamur tiram putih melalu pengalaman.dan ilmu waktu saya usaha budidaya jamur tiram putih, Sebenarnnya proses budidaya jamur tiram putih tidaklahsesuli yang di bayangkan hanya yang di butuhkan tenaga yang cukup, karena butuh tenaga extra untuk budidaya jamur tiram putih ini dari mulai pencarian media, pembuatan media, stelisasi media, sampai perawatan jamur tiram putih ini.
Untuk proses penanaman jamur ini bila di lakukan secara benar pasti akan berhasil berikut cara dan bahan yang harus di ketahui.
Budidaya Jamur Tiram Di Rumah
Pembudidayaan jamur tiram ini bisa di lakukan di lingkungan perumahan tanpa harus memerlukan lahan yang luas kita sudah bisa mengelolanya, namun untuk hasilnya memang harus lebih besar bila untuk di jadikan sekala industri, pada lahan ukuran 4 x 4 m saja kita sudah bisa memanen minimal 2 kg perharinya bila banglok yang kita tanam hidup semua jamurnya, dan hasilnya juga cukup lumayan, namun juga buutuh perawatan rutun supaya jamur yang kita tanam ini bisa selalu tumbuh subur dan selalu tumbuh
Untuk proses penanaman jamur ini bila di lakukan secara benar pasti akan berhasil berikut cara dan bahan yang harus di ketahui.
1. Serbuk gergaji 100 kg
Gunakan serbuk gergaji yang lembut, serbuk gergaji yang bagus adalah dari kayu sengon, kayu karet dan jagan sampai tercampur oli.
2. Kapur 3-5 kg
Gunakan kapur pertanian yang biasa untuk menurunkan ph tanah kalo ngak ada bisa gunakan kapur yang biasa untuk ngecat.
3. Dedek / bekatul 10-15 kg
Gunakan dedek beras untuk campuran atau bisa menggunakan dedek jagung untuk campuran.
4. Air
Gunakan air untuk mencampur adonan dalam proses penyiraman jagan terlalu lembab yang penting basah pada saat di genggam tidak tidak kelur air yang menetes.
5. Kertas Ph
Kertas ph di gunakan untuk mengukur tingkat ph pada campuran tersebut, ph ideal 6,5 ph
Cara Pembuatan Adonan Budidaya Jamur Tiram
Berikut ini cara pembuatan adonan yang sudah kita siapkan sebelumnya
1. Campurkan adonan kapur dan dedak lalalu di aduk sampai rata kita sebut adonan A
2. Campurkan adonan A dengan serbuk gergaji lalu aduk sampai rata Kita sebut adonan B
3. Campurkan adonan B dengan air sampai rata kita sebut adonan C
Ukur adonan C dengan kertas ph sampai menunjukkan garis 6,5 Ph tingkat keasamannya ( bisa di beli di apotik terdekat kertas tersebut)
Jika belum mencapai ph yang di tentikan bisa di tambah kapur kira-kira saja bila kelebihan misalnya 7 ph bisa di tambah serbuk gergaji dan bekatul.
Bila ph yang di dapatkan sudah mencukupi kumpulkan adonan dan tutup dengan mengunakan terpal, atau plastik selama 12 jam, setelah proses ini selesai masukkan kantong plastik dengan ukuran 17 x 35 x 0,5 dengan jenis polypropy line
Setelah semua selesai di masukkan kedalam kantong plastik, selanjutnya proses stetelisasi selama 12 jam.
Setelah selesai agkat dan diamkan selama 24 jam lalu taburkan benih 3-5 benih
Setelah selesai tabur benih tunggu dan amati selama 2 bulan.
Akan muncul perambatan putih bila hasil ini berhasil, semoga bisa di pahami.
Baru di tabur benih
baglok yg pasti jadi yang pasti jadi
Tutup untuk mengencagkan plastik
Cara meletakkan baglok, siram menggunakan air cucian beras sesekali agar hasil maksimal