Cara budidaya sayuran pare dengan metode terbarukan – Pare adalh jenis sayuran yang banyak sekali
mengandung zat –zat yang bermanfaat bagi tubuh meski sayuran pare sendiri
mempppuyai rasa yang cukup pahit tetapi jenis sayuran ini masih juga banyak
sekali di minati, bebrapa manfaat sayuran pare di antaranya adalah sebaga oabt
ganguan percernaan, diabetes, nafsu makan, obat cacing bisa juga sebagai anti
kanngker, antibiotik, antiviral, menurunkan kadar gula darah , penderita
malaria dan lain sebagainya.
Dalam
berbudidaya sayuran pare kita harus tau sharat tumbuh sayuran pare tersebut
agar budidaya yag akan kita lakukan tidak menjadi sia-sia dan syarat tumbuh
pare sendiri adalah sebaiknya budidaya
pare di lakukan dengan ketinggian 1500 di ats permukaan air laut dengan kadar
PH tanah sekitar 5-6 yaitu jenis tanah yang di pakai banyk mengandung humus,
namun persyaratan ini di lapangan sering di abaikan ada yang berhasil ada juga
yang gagal itu semu tergantung rezeki seseorang,
Jenis
sayuran pare sendiri umumnya di tanam dengan menggunakan biji yag di dapat dari
toko pertanian terdekat dan jangan lupa gunakanlah benih yang berkualitas yang
saat ini kualitas benih yang baik untuk benih pare adalah jenis benih hibrida,
untuk kebutuhan pare dengan lahan 100 m2 biasannya memerlukan benh ssekitar 70
gram, pada proses penanaman pare di lakukan terlebih dahulu dengan persiapan
lahan yang akan di pakai untuk penanaman pare yaitu terlebih dahulu dengan
menggemurkan tanah dengan menggunakan cangkul atau juga dengan cara di bajak
menggunakan bantuan sapi ataupun mesin.
Buat
galengan dengan lebar 1,5 m dengan tinggi 25cn panjang gulutan bisa di sesuikan
dengan lahan, sebelum tanah di pakai untuk menama sayuran pare ada baiknya
lahan di tabur terlebih dahulu pupuk kandang sampai merata, jarak tanam yang di
pakai untuk menanam sayuran pare adalalah 0,75 x 0,75cm dan tanah di lubangi
dengan kedalaman 3-5 cm untuk memendam benih, benih yang di masukkan ke dalam
lubang berkisar 2-3 benih.
Buatlah
lanjaran berupa dari bambu atau kayu yng fungsinya untuk proses perambatan
sayuran pare karena pare adalah jenis tanaman yang merambat oleh sebab itu kita
harus membuatkannya.
1. Perawatan dasar
Perawatan
dasar seperti melakukan penyiraman yang di lakukan pada pagi dan sore hari dan
ketika musim hujan cukup di lakukan pada sore hari saja dan ketika tanama pare
sudah menginjak umur 3 minggu proses pemangkasan harus di lakukan tujuannya
uagar tunas yang baru bisa tumbuh lagi dan penyebaran cabag lebih banyak yang
menyebabkan perkembangan akan sayuran pare juga bertambah.
Pemangkasan
kedua bisa di lakukan berkisar umur 6 minggu proses ini di lakukan ketika
sayuran pare sudah mengalami penuaan daun seperti daun menjadi kering oleh
sebab itu daun harus di pagkas selain itu juga pemangkasan daun berfungsi untuk
meghilangkan hama yang menempel pada ujukng cabang.
Dlam
perawatan dasar dalam buidaya pare di perlukan pemupukan yang benar dan waktu
dan pupuk yang tepat fungsinya agar budidaya kita bisa berkembang pupuk yang di
pakai bisa menggunakan pupuk organi atau bisa juga non organik yaitu seperti
penggunaan pupuk yang mengandung unsur NPK berikan 2-3 kg pupuk untuk lahan
seluas 100m2 bisa juga penggunaannya menggunakan pupk urea,TSP, KCI dengan
rasio pemberian 1 : 2 : dan kemudian di aduk menjadi satu taburkan pupuk
tersebut ke akar sayuran pare dengan pemberian 15 gram setiap tanaman,
pemberian di lakukan dengan jarak 10 cm dari tanaman.
Proses
pemupukan ini isa di lakukan ketika sayuran pare sudah mengikjak umur sau blan,
tanaman pare dapat berbunga ketika tanaman berumur 1-2 bulan kemudian dan hanya
bungan betina saja yang bisa menjadi buah nantinya.
2. Proses pengendalian hama penyakit
pada sayuran pare
Ada bebrapa
hama yang kerap sekali mengganggu tanama pare hal ini yang bila di biarkan akan
merusak tanaman pare bebrapa di antaranya adalah :
a. hama lembing
lembng
adalah jenis hama yang kerap sekali merusak tanaman pare penyeranganya di lakukan pada daun dapre
dengan cara memakan daun pare dan hanya menyisakan tulang daun, penannganan
almi bisa di lakukan dengan cara mengambil telur lebing satu persatu atau
mengkap lembing yang telah tumbuh dewasa satu persatu tetapi bila sudah
menyebar terlalu banyak kita bisa menggunakan pupuk kimia berupa insektisida
bahan aktif carbaryl seperti sevin 85 SP, Truper 3 GR yang bisa di beli di toko pertanian
b. Penyakit embun bulu
penyakit
ini mempunyai gejala seperti bintik- bintik kuning pada bagian atas daun dan
pada bagian daun yang mempunyai lokasi lebih rendah akan berwarna unggu,
pengendaliannya di lakukan dengan cara kita harus selalu menjaga kondisi tanah
agar tidak terlalu lembab dan jika sudah para kita bisa menerapkan bahan aktif propineb
(Trivia 73 WP), mandipropamid (Revus 250 SC), metalaksil (Metalax 35 SD).
C. Lalat buah
Jenis
lalat ini kerap sekali menyerang pada bagian buah yang mnegakibatkan buah pare
akan membusuk penyerangan awal di lakukan dengan memsukan telur lalat kedalam
buah dan kemudia telur-telur tersebut nantinya akan menetas dan memakan isi
dari pare trsebut sehinnga buah akan membusuk dan berair.
Pengendalian
alaminya di lakukan dengan membungkus buah pare dengan menggunakan plastik
ketika buah pare masih kecil atau bisa juga menggunakan kertas dan daun pisang
kering.
Penyiangan
juga perlu di lakukan untuk membersihkan hama rumput yang bisa membawa bibit
penyakit, penyianga bisa di lakukan ketika rumput mulai tumbuh dengan
membersihan dengan menggunaka cagkul sabiknya hindari bahan-bahan kimia dalam
membrantas rumput.
3. Panen dan pasca panen
Pare
sendiri biasanya bisa di panen ketika umur pare menginjak 2,5 bulan dari awal
tanam, proses panen harus segera di lakukan jangan sampai terlambat panen hal
ini mengakibatkan bila telat panen akan mengakibatkan rasa pare akan berubah.
Proses
pemanenan di lakukan dengan cara memotong pare pada bagian tangkai mengunakan
pisau atau gunting jik atanaman tumbuh dengan subur biasanya dalam satu pohon
pare akan menghasilkan sekitar 30 pare per pohonnya dan ketika pasca penaganan
panen bisa di lakukan dengan cara mengumpulkan tanaman pare kedalam keranjang.
Daya
tahan pare bisa mencapai suhu berkisar 10-20 derajat selsiun dan pare panen
bisa di lakukan interval 5-7 hari sampai usia pare menginjak 4 bulan.