Bila kita melihat kondisi saat yang kian hari kurang membaik
dalam sektor pertanian bukan tidak mungkin petani kita akan punah untuk jangka
waktu 40-50 tahun kedepan, bagaimana tidak para pemuda yang seyogyanya menggantikan
petani yang tua kebanyakan malah tidak berminat di dalam sektor pertanian
dengan alasan berbagai macam.
Hal ini terjadi bukan tanpa alasan karena untuk bekerja di
sektor pertanian membutuhkan tenaga yang lebih keras belum lagi harga jual
hasil tani yang kadang hancur tidak sebanding dengan modal yang di keluarkan
oleh petani kita.
Walaupun lahan yang di miliki indonesia saat ini terbilang
cukup luas namun tidak menutup kemungkinan untuk jangka 10 atau 20 tahun ke depan akan
habis, hal ini bisa kita lihat di kepulauan jawa yang rata-rata lahan pertanian
sudah mulai beralih fungsi menjadi sektor perindustrian dan bukan tidak mungkin
bila kepulauan jawa sudah mulai penuh akan mengembangkan sayapnya untuk membuka
lahan industri di kepulauan lain seperti sumatra, kalimantan dan berbagai
daerah lain.
Apalagi sektor industri dan pembagunan gedung-gedung saat
ini semakin lama semakin berkembang pesat di indonesia ini dan para pemudanya
lebih menyuai bekerja di industri dari pada bekerja di sektor petanian.
Baru-baru ini salah satu lembaga yang dinamakan LIPI atau
kepanjangan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah melakukan survei khususnya
tentang petani kita saat ini dalam hasil survey tersebut d sebutkan bahwa
rata-rata petani kita saat ini berusai 52 tahun dan hanya sekitar 3 persen saja
pemuda yang berminat menjadi petani di desa-desa. Republik.com ( 22/9/2017)
Pada dasarnya hampir 90 persen kebutuhan warga kita di
hasilkan dari hasil petani dan sisanya merupakan bahan-bahan yang sifatnya
hanya pelengkap hidup, namun untuk sekarang ini sektor di bidang pertanian
lebih banyak di anggap sebelah mata oleh sebagian orang.
Dan sebagian orang menganggap bertani bukanlah suatu pekerjaan
karena hasilnya tidak bisa di pastikan dan lebih tragis lagi kadang tidak
mendapatkan hasil sama sekali.
Kita lihat saja pada petani cabe, melihat harga cabe yang
tidak menentu ketika harga cabe
melambung tinggi pemerintah sering kualahan untuk menyikapi dan berusaha
bagaimana agar harga cabe menjadi murah namun ketika harga cebe turun pemerintah
tidak pernah ambil pusing untuk memecahkan masalah ini agar petani kita bisa
mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Dan kebanyakan petani yang memulai pekerjaannya dengan
bertani adalah orang-orang yang sudah tidak mampu lagi untuk mencari pekerjaan
lain walaupun ada sebagian yang memang menyukai di bidang pertanian namun itu
tidak begitu banyak.