Petani di Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan menyedekahkan sayur mereka kepada 100 Panti Asuhan di Sulawesi Selatan. Jenis – jenis sayur seperti Kol, Sawi, Daun Bawang, Wortel, Labu Siam, Labu Kuning, Tomat setiap bulan di kumpulan dari banyak petani di Desa Kanreapia, Kelurahan Pattapang,Desa Mamampang, dan desa – desa tetangga lainnya.
Komitmen menjalankan program para petani yang ada di
dua kecamatan di dataran tinggi Kabupaten Gowa (Tombolo Pao dan Tinggimoncong), terus mengumpulkan sayur – sayur mereka hingga akhirnya bisa menjangkau 100
titik atau 100 panti asuhan di Sulawesi Selatan
Sayur – sayur tersebut kemudian di distribusikan kepada
panti – panti asuhan yang berbeda di empat Kabupaten Kota di Sulawesi Selatan,
yakni di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros dan Kabupaten Takalar.
Program ini lahir dari daerah atau kampung penghasil
sayur di dataran tinggi kabupaten Gowa Sulawesi Selatan tepatnya di kaki Gunung Bawakaraeng yang saat ini di kenal
sebagai Kampung Berseri Astra Kampung Sayur. Mayoritas penduduk disini berprofesi sebagai petani. Sehingga proses budidaya baik penanaman, perawatan
hingga panen setiap hari terlihat di daerah ini
Lahan yang luas, tanah yang subur menjadi anugrah yang
luar biasa sehigga sebagai bentuk rasa
syukur para petani di Kampung Berseri Astra Kampung Sayur terus berbagi kepada
panti asuhan, pondok pesantren, dapur umum, kelompok tuna netra dan kelompok
masyarakat yang membutuhkan.
Untuk mencapai angka 100, panti – panti asuhan di
Sulawesi Selatan ini membutuhkan tenaga, waktu dan kesabaran pasalnya tim
pasukan sedekah sayur harus keluar masuk lorong mencari alamat panti – panti
asuhan yang berbeda di empat kabupaten kota di Sulawesi Selatan ini.
100 panti asuhan tersebut berada di tempat yang berbeda
dan berjauhan sehingga membutuhkan tim dan kolaborasi banyak pihak. Tetapi
dengan semangat yang membara panti – panti asuhan tersebut akhirnya bisa
menerima sayur – sayur dari petani kabupaten Gowa
Sedangkan proses pengumpulan sayur dari petani yang satu
ke petani yang lain juga membutuhkan waktu dan tenaga karena penyumbang juga
berada di tempat yang berbeda dan juga keluar masuk lorong jalan tani.
Proses berbagi sayur dari petani di Gowa Sulawesi Selatan
ini telah berjalan sejak Mei 2020 hingga saat ini. Sehingga terhitung memasuki
tahun kedua. 2020 – 2022. Semangat petani hingga saat ini semakin bertambah dan
jumlah petani yang ingin berbagi semakin meningkat setiap waktu. Gerakan ini
berasal dari Gerakan Petani Literasi
Petani Literasi ini ingin terlibat dalam pemenuhan sayuran
di dapur panti asuhan di Sulawesi
Selatan, mereka merasa senang jika melihat anak – anak panti asuhan bisa
mengkonsumsi sayur dari hasil budidaya mereka.
Petani Literasi ini mampu memperlihatkan jati dirinya
bahwa petani bisa eksis setiap waktu, seperti halnya saat pandemic Covid 19,
para petani ingin terus eksis memperlihatkan dirinya bahwa pertanian tidak ada
matinya dengan melakukan pembuktian bersedekah sayur kepada 100 Panti Asuhan di
Sulsel
Hal ini tentu menjadi acuan untuk kita sebagai generasi
muda untuk ikut serta dalam memajukan pertanian di Indonesia karena pertanian
itu kren, menarik dan menjanjikan, pemuda tani membawa perubahan menuju pertanian
maju mandiri dan modern