Jenis sayuran selada banyak di konsumsi sebagai sayuran pelengkap makanan, para
penikmat sayuran selada buka di gunakan sebagai bahan masakan tapi umumnya di
gunakan sebagai lalapan, selada
mempunyai rasa yang khas dan sudah sangat melekat di lidah orang indonesia itu
sebabnya bayak penikmat selada lebih mengunakan selada menjadi lalapan.
Tanaman
selada yang di kosumsi adalah daun seladanya yang masih muda, pemetikan terbaik
di lakukan pada pagi hari ataupun sore hari ini di lakukan suhu pada
waktu-waktu tersebut sangat cocok.
Baca juga :
Beberapa hama dan penyakit pada sayuran selada danpengendaliannya
Baca juga :
Beberapa hama dan penyakit pada sayuran selada danpengendaliannya
Selada
sebaiknya di tanam pada suhu optimal mencapai 15-25oC dan dengan
ketinggian mencapai suhu 900 meter di atas permukaan laut, ada beberapa metode
penanaman selada yang baik yang harus di perhatikan berikut ulasan singkatentang penanman selada yang baik dan benar :
Proses pemilihan benih
Pada
penanaman selada umumnya di lakukan menggunakan dengan biji sebaiknya dalam
proses penanaman selada gunaka bibit yang berkualitas hibrida bisa di beli di toko pertanian biasanya
kebutuhan selada dalam satu hektar sekitar 250 gram biji selada.
Bila
kita sudah membeli benih selada tahap berikutnya adalah tahapan penyemaian,
proses penyemaiaan bisa di lakukan di atas media polibek ataupun dengan
bedengan yang di buat khusus untuk penyemaiaan selada. Proses pembuatan bedengan
sebaiknya di lakukan di tempat terbuka dan jauh dari ganguan binatang.
Beberapa
campuran media untuk proses penyemaian di antaranya adalah pupuk kandang, tanah
dan arang sekam yang di campur menjadi 1 dengan perbandingan 1 : 1 : 1
dan penambahan air sampai basah tapi jangan terlalu basah, setelah tahap ini
selesai selanjutnya adalah media tanah di masukkan ke dalam bedengan yang telah
kita buat ataupun di dalam polibek.
Berikutnya
taburkan benih selada yang telah kita beli dan tunggu sampai benih mulai tumbuh
dan siap di tanam, pada penyemaian ini sebaiknya benih tercukupi oleh sinar
matahari, untuk mengantisipasi terjadinya kelabihan air akibat ujan pada bedengan sebaiknya pada
bagian atas di beri penutup stiming jaring-jaring agar air hujan yang jatuh
tidak langsung terkena benih selada .
Penanaman bibit selada
Setelah
selada melalui proses semai tahapan berikutnya adalah proses penanaman bibit
selada di lahan pada tahapan ini sebaikknya kita melakukan pengolahan lahan
terlebih dahulu agar bibit yang kita tanam di lahan bisa tumbuh dengan
sempurna.
Proses pengelolahan lahan yang baik sebaiknya lahan yang akan di tanamin selada di
buat bedengan menggunung panjang dengan lebar 1 meter tinggi 15 meter bila
lahan dekat dengan pemukiman yang mudah sekali banjir sebaiknya bedenga lebih
di tinggikan hal ini untuk menghindari agar pada waktu musim banjir selada
tidak tenggelam , pada sisi kiri dan kanan di buat gang untuk air yang lewat
nantinya dan bisa juga untuk mempermudah proses pemeliharaan selada seperti proses
pemberian pupuk dan lain-lain.
Selada
memerlukan kultur tanah yang mempunyai keasaman netral sekitar 5-6,8 bila
kindisis tanah terlalu asan sebaiknya di lakukan penetralisasian menggunakan kapur
dolomit, tapi bila tanah terlalu basa bisa di gunakan gypsum atau belerang.
Setelah
proses ini selesai proses pemindahan bibit yang di ambil dari penyemaiaan siap
di lakukan, pada tahap ini sebaiknya benih yang akan di pindahkan sudah
memiliki paling tidah 4 buah daun pasti dan proses pemindahan di lakukan pada
pagi atau menjelang sore hari,.
Proses
peletakan bibit bisa di lakukan dengan cara melubagi tanah dan bibit di masukkan
di dalam lubang, jarak penanamann yang baik di adalah 10 x 15 cm.
Masa pemanenan
Pada
penanaman selada umumnya di panen antara 20 – 30 dari hari awal bibit, setalah
melakukan proses penanaman setelah di
lihat selada cukup memenuhi setandar panen sebaiknya buru-buru tanaman selada
di lakukan pemanenan karena panen selada yang baik ketika daun selada masih
muda.
Pada
produktifitas normal tanaman selada bisa mencapai 15-20 ton per hektarnya namun
ada sebagian petani yang tidak bisa mencapai angka ini karena dalam proses
penanaman nya tidak dilakukan perawatan yang rutin.
Proses
pemanenan di lakukan dengan pencabutan tanaman sampai ke akar-akarnya dan di lakukan proses pencucian pada tanaman
selada setelah proses ini selesai selanjutnya proses sortir untuk memilah bibit
yang layak di jual, bibit yang baik adalah dengan di tandai daun selada yang
masih segar dan tidak rusak, penyimpanan di lakukan di tempat yang segar dan
dekat dengan air agar sayuran selada yang telah di panen tidak mudah layu.